Mitigasi Karhutla, Pelaksanaan TMC Sumsel Efektif Pada Mei dan Juni 2023
Untuk wilayah Sumatera Selatan, pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) akan efektif jika dilakukan pada bulan Mei dan Juni 2023.-Sandy Pratama-PALTV
PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Menindak lanjuti rekomendasi pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang diajukan oleh Gubernur Sumatera Selatan kepada pihak BNPB, guna mengantisipasi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), akibat dari kondisi suhu di Sumatera Selatan yang cukup tinggi memasuki musim kemarau tahun 2023 ini.
Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan (BPBD Sumsel) pada Jum’at kemarin (28/4/2023) menerangkan, dari hasil rapat tersebut TMC akan dilaksanakan. Namun perlu disesuaikan terlebih dahulu, lantaran beberapa daerah sudah memasuki kondisi musim kemarau dan hal tersebut berdampak pada sedikitnya jumlah awan hujan.
Berdasarkan analisa, untuk wilayah Sumatera Selatan pelaksanaan TMC akan efektif jika dilakukan pada bulan Mei dan Juni 2023, mengingat masih adanya potensi awan hujan. Terkait hal tersebut, untuk kedua kalinya surat rekomendasi pelaksanaan TMC di wilayah Sumatera Selatan kepada BNPB sudah diajukan, yang diharapkan dapat ditindak lanjuti secepatnya.
Dari pengajuan rekomendasi kedua kalinya ini, BPBD Sumsel meminta dua hingga tiga unit pesawat TMC agar pelaksanaan dapat dibagi per wilayah. Namun dari rapat bersama Menko Marves, terdapat keterbatasan pesawat lantaran menggunakan pesawat dari TNI Angkatan Udara.
BACA JUGA:May Day Jadi Momentum Penolakan Perpu Cipta Kerja
BACA JUGA:Bibit-bibit Baru Mulai Unjuk Kebolehan di Audisi Presenter PALTV 2023
Ansori, Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel.-Sandy Pratama-PALTV
Jika memang hanya satu pesawat TMC saja yang diterima Sumatera Selatan, penggunaannya akan diefektifkan, mengingat jarak tempuh pesawat yang cukup jauh, bahkan bisa meng-cover pelaksanaan TMC di Provinsi tetangga. Selain TMC, sejumlah helikopter water boombing juga akan diajukan, guna memaksimalkan proses mitigasi bencana karhutla di Sumatera Selatan.
“Ya kita berharap bisa sampai dua atau tiga unit. Bisa jadi ada berbagi wilayah, ke wilayah barat atau ke wilayah timur. Tapi kondisi pesawat kita sebenarnya sangat kurang. Karena dari rapat kemarin, BRIN sebenarnya tidak memiliki pesawat sendiri, menggunakan pesawat TNI AU. Ini terbatas karena ini juga dipakai untuk kegiatan-kegiatan lain. Jadi kalau pun ada satu, saya kira sudah cukup karena daya jelajahnya cukup jauh, sehingga bisa meng-cover wilayah Sumatera Selatan bahkan wilayah terdekat Jambi misalnya, sehingga bisa di-cover dengan satu pesawat tersebut,” jelas Ansori di ruang kerjanya.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: paltv