Apa Penyebab AS dan Inggris menyerang Houthi di Yaman: Apa Strategi di Baliknya?

Apa Penyebab AS dan Inggris menyerang  Houthi di Yaman:  Apa Strategi di Baliknya?

Apa Penyebab AS dan Inggris menyerang Houthi di Yaman Apa Strategi di Baliknya? --Foto : - youtube/@ Inside Edition

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan udara terhadap beberapa pangkalan Houthi di Yaman untuk mencegah pemberontak yang didukung Iran menyerang kapal kargo yang berlayar di Laut Merah.

Serangan itu didukung oleh banyak sekutu Amerika dan Inggris. Rudal diluncurkan dari Kamis malam (11/01) hingga Jumat (12/01), menghantam banyak tempat dan menewaskan banyak orang.

Kelompok Houthi mengatakan mereka tidak akan mengambil risiko melakukan serangan, namun Amerika Serikat mengatakan serangan tersebut telah merusak kemampuan militer kelompok pemberontak tersebut.

Informasi terkini yang kami ketahui sebagai berikut:

BACA JUGA:Bingung Investasi dalam Bentuk Obligasi, Simak! Cara Cerdas Investasi di Obligasi

1. Apa Sasaran Serangan Amerika dan Inggris?

AS mengatakan "Pasukan Houthi yang didukung Iran telah melakukan serangan yang disengaja terhadap lebih dari 60 sasaran di 16 wilayah".

Pentagon menggambarkan target tersebut sebagai sistem radar, tempat penyimpanan dan peluncuran rudal, fasilitas penyimpanan dan peluncuran rudal, serta pusat komando dan kendali Houthi.

Dilansir dari laman bbc.com. Serangan dilaporkan terjadi di ibu kota Yaman yang dikuasai Houthi, Sanaa, pelabuhan Houthi di Hodeidah, dan markas besar Houthi di sebelah barat Dhamar dan Saada.

BACA JUGA:Bisa Bikin Jajak Pendapat atau Polling: Whatsapp Luncurkan Fitur Baru di Whatsapp Channels


Apa Sasaran Serangan Amerika dan Inggris? --Foto : youtube/@ Inside Edition

Menurut informasi dari Kementerian Inggris, serangan Inggris terjadi di Bani, sebelah barat laut Yaman. Kementerian Pertahanan mengatakan itu adalah tempat peluncuran rudal dan drone.Sebanyak 72 serangan, menurut juru bicara militer Houthi.

 

2. Apa strategi di balik serangan ini?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber