Apa Penyebab AS dan Inggris menyerang Houthi di Yaman: Apa Strategi di Baliknya?

Apa Penyebab AS dan Inggris menyerang  Houthi di Yaman:  Apa Strategi di Baliknya?

Apa Penyebab AS dan Inggris menyerang Houthi di Yaman Apa Strategi di Baliknya? --Foto : - youtube/@ Inside Edition

Presiden AS Joe Biden mengatakan dia tidak akan ragu untuk mengambil tindakan militer lebih lanjut jika diperlukan. Namun Amerika Serikat juga menegaskan tidak ingin perang meluas ke Timur Tengah.

Hal ini menunjukkan bahwa aksi militer di masa depan akan dipimpin oleh AS, jika diperlukan. Serangan udara dan rudal jelajah jarak jauh adalah hal yang paling tidak berbahaya dan paling mahal bagi Biden pada tahun pemilu.

BACA JUGA:Ini Penyebab Rantai Belt Motor Matic Putus dan Cara Menggantinya

Perlu dicatat bahwa AS juga telah melancarkan serangan udara skala kecil terhadap kelompok lain yang didukung Iran di Irak dan Suriah dalam beberapa bulan terakhir. Namun yang terbaik adalah pencegahan. Hal ini tidak menghilangkan amarahnya.

Serangan hari Jumat (12/01) gagal dan sebagian Houthi melancarkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah.Namun kelompok Houthi berhasil bertahan dari kondisi terburuk, termasuk serangan bertahun-tahun yang dilakukan Angkatan Udara Saudi.

 

3. Apakah ada korban dari serangan ini?

Juru bicara Houthi mengatakan lima anggotanya tewas dan enam lainnya luka-luka dalam serangan AS dan Inggris. Pentagon menyebut serangan itu tidak menyasar warga sipil, melainkan sasaran militer yang menggunakan "senjata langsung".

BACA JUGA:Hyundai IONIQ 5 Tetap Pimpin Penjualan Mobil Listrik di Indonesia Tahun 2023

 

4. Senjata apa yang digunakan Amerika dan Inggris?

Sebagian besar serangan datang dari pesawat Amerika. Amerika Serikat memiliki kapal induk di Laut Merah dan pangkalan militer di wilayah tersebut.

Sebuah kapal perang Angkatan Laut AS menembakkan rudal jelajah Tomahawk menggunakan GPS, kata militer AS.Tidak ada angka konkrit mengenai jumlah rudal yang ditembakkan, namun Amerika Serikat mengatakan lebih dari 100 senjata "dari berbagai jenis" digunakan.

Saat itu, Inggris mengatakan pihaknya berencana mengirim empat pesawat tempur Typhoon dan pembom berpemandu Paveway IV dari Siprus. Tidak diketahui berapa banyak orang yang dipecat. 

BACA JUGA:Ini Perbedaan Siginifikan Kinerja Mesin Menggunakan Busi Iridium dan Busi Racing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber