Lai Ching-te! Pemimpin Baru Taiwan Akan Komitment Demokrasi dan Pertahankan Kemandirian

Lai Ching-te! Pemimpin Baru Taiwan Akan Komitment Demokrasi dan Pertahankan Kemandirian

Lai Ching-te! Pemimpin Baru Taiwan Akan Komitment Demokrasi dan Pertahankan Kemandirian--Twitter.com/@JohnBricenoBZE

PALEMBANG, PALT.CO.ID,- Pada hari Sabtu, 13 Januari, Lai Ching-te, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden dengan Democratic Progressive Party (DPP), berhasil memenangkan pemilihan Presiden Taiwan, menggantikan Tsai Ing-wen yang telah menyelesaikan dua masa jabatan penuh.

Pemilihan ini menjadi tonggak sejarah, dan Lai Ching-te berjanji untuk terus melindungi kemandirian pulau tersebut dari klaim China yang kerap memanas. Sosok Lai Ching Te dikenal dekat dengan Amerika Serikat.

Lai Ching-te secara tegas menyatakan bahwa Taiwan akan terus mempertahankan kemandiriannya dan berdiri di sisi demokrasi.

"Kami mengatakan kepada masyarakat internasional bahwa antara demokrasi dan otoritarianisme, kami akan berdiri di sisi demokrasi," katanya dengan lugas, menegaskan komitmen pada nilai-nilai demokratis yang telah menjadi landasan Taiwan.

BACA JUGA:Eksplore Keindahan, 10 Destinasi Wisata Andalan Sumatera Selatan yang Wajib Dikunjungi!

Profil Lai Ching-te

Lahir pada tahun 1959 di Wanli District, New Taipei City, Lai Ching-te memiliki latar belakang yang kuat dalam dunia medis dan kebijakan kesehatan. Gelar B.S.

Diperolehnya dari National Taiwan University Department of Physical Medicine and Rehabilitation, sementara gelar Master of Public Health diraihnya dari Harvard University.


Lai Ching-te! Pemimpin Baru Taiwan Akan Komitment Demokrasi dan Pertahankan Kemandirian--JohnBricenoBZE/twitter

Keahliannya melibatkan rehabilitasi, perawatan klinis, dan kesehatan masyarakat, menjadikannya salah satu tokoh kunci dalam bidang kesehatan di Taiwan.

BACA JUGA:Mempunyai Berbagai Manfaat! Bagaimana Penerapan Teknologi Virtual Reality Dapat Dilakukan Dalam Kehidupan?

Karier politik Lai Ching-te dimulai pada tahun 1994 saat terlibat dalam pemilihan gubernur provinsi.

Pada Krisis Selat Taiwan 1996, Lai memutuskan untuk beralih dari karier medisnya dan terjun ke dunia politik. Terpilih menjadi perwakilan National Assembly pada tahun yang sama, Lai mengusung misi sejarah untuk menghapus dan memusnahkan National Assembly.

Prestasi Lai di dunia politik semakin mencuat ketika terpilih sebagai walikota Tainan pada 2010.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber