Bagian Perang! Jurnalis Gaza Taruhkan Nyawa Demi Membuka Mata Dunia

Video-video semacam ini memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang bagaimana kehidupan sehari-hari di Gaza terpengaruh oleh konflik.

Namun, pertanyaan yang mendasar adalah seberapa lama jurnalis-jurnalis ini dapat terus menjalani pekerjaan mereka dalam situasi yang semakin sulit dan berbahaya. Beberapa di antara mereka telah memutuskan untuk mundur, mengakui bahwa risiko yang dihadapi telah melampaui batas keselamatan.

BACA JUGA:Ketua KPID Sumsel: Media konvensional Televisi dan Radio Harus Siap Bersaing dengan Media Baru

Hind Khoudary, reporter lepas berusia 28 tahun, mengakui bahwa melaporkan dan menjalani situasi yang sama dengan warga Gaza menjadi melelahkan.

Meskipun begitu, dia mencatat bahwa keberanian mereka terletak pada fakta bahwa orang mendengarkan, melihat, dan berinteraksi dengan laporan mereka. Namun, pertanyaannya adalah, "Berapa banyak lagi warga Palestina yang harus mati agar hal ini bisa berakhir?"*

Sumber: berbagai sumber