Ini Keunikan Trengiling yang Mungkin Belum Anda Ketahui

Ini Keunikan Trengiling yang Mungkin Belum Anda Ketahui

Ini Keunikan Trengiling yang Mungkin Belum Anda Ketahui--pixabay.id

• Trenggiling tanah raksasa (Smutsia gigantean)

• Trenggiling darat (Smutsia temminckii)

• Trenggiling perut putih (Phataginus tricuspis)

Jawa, Kalimantan dan Sumatera, serta Sumatera wilayah Semenanjung Kampar yang merupakan daerah dari trenggiling. Orang Jawa Barat menyebutnya Peusing. Tentunya masing-masing spesies tersebut memiliki ciri khasnya masing-masing. Rata-rata panjang tubuh trenggiling berkisar antara 30 hingga 50 cm. Spesies terbesar, trenggiling darat raksasa, dapat tumbuh hingga panjang 75-80 cm dan berat hingga 33 kg.

Setiap spesies juga memiliki habitat yang berbeda. Beberapa adalah pemanjat terampil yang dapat menggunakan ekornya untuk mencengkeram batang pohon. Trenggiling pohon akan bersarang di pohon.

Lainnya hidup terutama di tanah dan sarang dengan menggali hingga kedalaman tiga meter.

3. Merupakan Satwa Satu-satunya Mamalia yang bersisik

Trenggiling adalah satu-satunya mamalia bersisik. Sisik yang ditemukan di seluruh tubuhnya terbuat dari keratin, zat yang ditemukan di kuku dan rambut manusia. Keratin juga merupakan protein yang ditemukan pada cula badak dan cakar beruang.

Sisik ini keras, besar, bertumpuk dan membentuk 20% dari berat tubuh trenggiling.

4. Menggendong anaknya di ekor 

Meski tubuhnya ditutupi sisik, trenggiling bisa "menggendong" anaknya di pangkal ekor. Anak tersebut diculik saat trenggiling betina sedang mencari makan. Saat lahir, bayi trenggiling memiliki sisik yang lebih lembut dan ringan. Sisiknya akan mengeras dari trenggiling berumur dua hari hingga dewasa.

Induk trenggiling akan merawat anak-anaknya di sarang selama sekitar tiga atau empat bulan sebelum dilepasliarkan untuk mencari makan sendiri. Sang ibu akan terus membedong bayinya saat mereka sedang tidur atau saat terancam.

5. Meringkuk seperti tatu, berbau seperti sigung

Saat terancam, trenggiling menutupi kepala dengan kaki depannya, membentuk tubuh berbentuk bola, persis seperti yang dilakukan tatu. . Posisi ini akan melindungi trenggiling dari predator.

Mekanisme pertahanan lainnya adalah kemampuannya mengeluarkan cairan kimia berbau dari kelenjar di bawah ekornya, seperti sigung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber