Memahami HIV/AIDS dan Pengobatannya

Memahami HIV/AIDS dan Pengobatannya

Memahami HIV/AIDS dan Pengobatannya--Foto : Freepik.com

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Saat dunia memperingati Hari AIDS Sedunia 2023 dengan tema "Biarkan Komunitas Memimpin", perhatian tertuju pada perjuangan berkelanjutan melawan HIV/AIDS.

Dari statistik Data  UNAIDS (United Nation Programme on HIV and AIDS) dengan 1,3 juta infeksi HIV baru, 39 juta orang hidup dengan HIV, dan 630.000 kematian terkait AIDS pada tahun 2022, ada sinar harapan dalam upaya untuk memberdayakan mereka yang terkena dampak.

Dalam inisiatif oleh FKK UMM, informasi dibagikan untuk mendidik dan mendukung Orang Dengan AIDS (ODA) agar dapat menjalani kehidupan serupa dengan populasi umum.

Fokusnya bukan hanya pada aspek medis tetapi juga pada peran penting komunitas dalam memberikan bantuan dan pengertian.

BACA JUGA:Hati Hati Gejala HIV Bisa Dirasakan Semua Pria! Tidak Melulu Pada Organ Reproduksi

Memahami HIV/AIDS dan Pengobatannya

HIV, virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, menyebabkan Sindrom Kekurangan Imun yang Didapat (AIDS) ketika sistem kekebalan tubuh melemah.

Dr. Ihsanil menjelaskan bahwa beban virus tinggi pada pasien HIV dapat menghasilkan gejala yang parah, seringkali menyebabkan infeksi oportunistik yang sistem kekebalan tubuh yang terganggu sulit melawan.

Meskipun belum ada obat untuk virus ini, obat Antiretroviral (ARV) diresepkan untuk pasien AIDS, dengan tujuan menekan replikasi virus. Obat-obatan ini, dikonsumsi dalam kombinasi dosis tetap, meningkatkan kemampuan pasien untuk mengelola rencana pengobatan mereka dengan efektif.

BACA JUGA:Periode Januari- Agustus, Dinkes Palembang Catat 223 Kasus HIV

Menurut Dr. Ihsanil Husna, Sp.PD selaku Dosen Fakultas Kedookteran dan kesehatan UMJ yang dilansir dari umj.ac.id dikemukakan "Pengobatan ARV adalah komitmen seumur hidup. Untuk memastikan ketaatan pasien, konseling diberikan pada berbagai tahap, mulai dari pra-pemeriksaan hingga pasca-hasil, sebelum memulai pengobatan, dan selama seluruh terapi," kata Dr. Ihsanil.

Dengan mematuhi rencana pengobatan, pasien dapat mencapai beban virus yang tidak terdeteksi dalam waktu 3 hingga 6 bulan, memungkinkan mereka menjalani kehidupan yang sebanding dengan mereka yang tidak memiliki AIDS.

Meskipun belum sembuh, ODA dapat hidup tanpa gejala, berpartisipasi dalam aktivitas normal, dan mempertahankan kualitas hidup yang mirip dengan teman sebaya mereka.

Pentingnya Peran Komunitas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: umj.ac.id