Jangan Anggap Sepele, Muslim Harus Tahu Mengenai Istilah Keras Hati dalam Pandangan Islam dan Penyebabnya

Jangan Anggap Sepele, Muslim Harus Tahu Mengenai Istilah Keras Hati dalam Pandangan Islam dan Penyebabnya

Muslim harus tahu mengenai istilah keras hati dalam pandangan Islam dan penyebabnya.--freepik.com/@freepik

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Segala perasaan atau perbuatan yang timbul pada diri seseorang berasal dari hati.

Namun, ada kalanya hati seseorang menjadi keras, yang sering disebut dengan keras hati. Yang mana dengan kerasnya hati membuat seseorang cenderung melanggar perintah-perintah Allah SWT. 

Dalam bahasa Arab, keras hati disebut dengan istilah Qalbun Qaswah ataupun Qawasah Al-Qalb. keras hati merupakan suatu penyakit hati yang serius dalam pandangan Islam.

Orang yang berhati keras di dalam dirinya akan tumbuh sifat-sifat tercela, mulai dari sombong, keras kepala, mengadu domba, iri, hasad, dan penyakit hati lainnya.

BACA JUGA:Menggali Makna 100 Tahun Jatuhnya Khalifah Turki Usmani pada 2024 dan Mengenal Kiprah Mujadid Islam

Islam sangat memperhatikan keadaan hati karena niat dan perilaku seseorang ditentukan oleh hati. Jika hati seseorang baik, maka perilakunya pun akan baik. Begitu juga Sebaliknya.

Hal ini berkaitan dengan hadis dari Rasulullah SAW yang diriwayatkan Bukhari. Rasulullah SAW bersabda:

“Ketahuilah, di dalam tubuh manusia ada segumpal daging. Apabila segumpal daging itu baik, maka baiklah tubuh seluruhnya, dan apabila daging itu rusak, maka rusaklah tubuh seluruhnya. Ketahuilah olehmu, bahwa segumpal daging itu ialah kalbu (hati).” (HR. Bukhari) 

Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Az-Zumar Ayat 22 yang memberikan peringatan keras terhadap orang-orang yang hatinya keras.

BACA JUGA:Hukum Menikahi Perempuan yang Ditinggal Pergi Suaminya Tanpa Kabar


Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Az-Zumar Ayat 22 memberikan peringatan keras terhadap orang-orang yang hatinya keras.--freepik.com/@freepik

Artinya: "Maka, apakah orang yang Allah bukakan hatinya untuk (menerima) agama Islam, lalu mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang hatinya membatu)? Maka, celakalah mereka yang hatinya membatu dari mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata."

Dikutip dari laman kemenag.go.id, ayat tersebut menggarisbawahi perbedaan antara orang yang hatinya telah terbuka untuk menerima agama Islam dengan orang yang hatinya membatu dan ia mengingkari kebenaran Allah SWT.

Orang yang hatinya telah dibukakan oleh Allah akan melihat kekuasaan dan kebesaran-Nya dalam keindahan alam semesta. Sementara orang yang hatinya membatu tidak melihat tanda-tanda kebesaran Allah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber