Menggali Makna 100 Tahun Jatuhnya Khalifah Turki Usmani pada 2024 dan Mengenal Kiprah Mujadid Islam

Menggali Makna 100 Tahun Jatuhnya Khalifah Turki Usmani pada 2024 dan Mengenal Kiprah Mujadid Islam

Menggali Makna 100 Tahun Jatuhnya Khalifah Turki Usmani pada 2024 dan Mengenal Kiprah Mujadid Islam-chiplanay-pixabay

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Mujaddid muncul pada awal setiap kurun waktu atau abad dalam kalender Hijriah, sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang dinyatakan dalam riwayat Abu Hurairah RA. Hadits tersebut mengindikasikan kemunculan mujaddid setiap seratus tahun atau satu abad, sebagai renovator ajaran agama Islam.

Allah mengirimkan individu ini untuk memperbaharui ajaran agama umat Islam, bukan dengan membawa ajaran baru, melainkan dengan memperbaiki metode dan membenahi yang menyimpang dari ajaran Al-Qur'an dan hadits.

Etimologi mujaddid merujuk pada mereka yang membawa pembaruan atau inovasi. H. Ahmad Faisal Marzuki, B.Sc., M.Sc. mencatat bahwa mujaddid bisa berasal dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk ulama, khalifah, pemimpin pemerintahan, atau cendekiawan muslim.

Para mujaddid memainkan peran penting dalam memperbaiki distorsi dalam praktik atau implementasi ajaran Islam pada zamannya.

BACA JUGA:Lembah Harau, Pesona ‘Desa Konoha’ yang Kian Memikat di Indonesia

Quraish Shihab menekankan kebutuhan akan mujaddid sebagai pembaru, mengingat sejarah seringkali lupa atau salah menafsirkan ajaran agama.

Interpretasi baru yang tetap sesuai dengan prinsip-prinsip dan teks-teks keagamaan juga diperlukan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya lokal.

Meskipun vital, menentukan siapa mujaddid pada setiap abadnya tidaklah sederhana. Ada kemungkinan mujaddid bukan hanya satu individu, tetapi bisa berupa individu atau kelompok.

Beberapa tokoh seperti Ibnu Katsir dan Imam As Suyuthi menyebutkan nama-nama mujaddid yang berbeda pada setiap abad, sedangkan Nawab Shidiq Hasan Khan merinci mujaddid setiap tahun, termasuk tokoh-tokoh yang memegang peran kunci dalam sejarah Islam.

BACA JUGA:Operasi PAS AMAN, Tim Bapanas Jaga Keamanan dan Mutu Pangan di Pasar Pangkalan Balai Banyuasin

Secara umum, mujaddid memiliki peran penting dalam merevitalisasi ajaran Islam, memperbaiki penyimpangan, merekonstruksi sistem, dan membersihkan Islam dari praktik bid’ah, kurafat, serta kesesatan dan kemaksiatan yang mungkin merajalela.

Rasulullah SAW memberikan kabar gembira tentang kemunculan mujaddid setiap seratus tahun, yang umumnya berasal dari kalangan ulama, individu yang berilmu, dan cendekiawan muslim.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: