Harga Minyak Mentah Tampak Stabil di Tengah Konflik dan Penolakan Beberapa Negara Arab Terhadap Usulan Embargo

Harga Minyak Mentah Tampak Stabil di Tengah Konflik dan Penolakan Beberapa Negara Arab Terhadap Usulan Embargo

Harga minyak mentah tampak stabil di tengah konflik dan penolakan beberapa negara Arab terhadap usulan embargo minyak untuk Israel. --freepik.com

PALEMBANG. PALTV.CO.ID - Harga minyak mentah pada Selasa, 14 November 2023 tercatat stabil meskipun ada usulan untuk mengembargo minyak untuk negara Israel atas serangannya ke Gaza. Namun usulan embargo minyak untuk Israel sendiri mendapat penolakan oleh negara-negara Arab.

Usulan embargo sendiri diusulkan oleh Presiden Iran, Ebrahim Raisi yang mendesak negara-negara Islam agar memberikan sanksi terhadap Israel. Hal ini disampaikannya di sela-sela KTT OKI pada Senin, 13 November 2023.

Seruan yang dilontarkan oleh Raisi justru mengalami penolakan dari sejumlah negara yang hadir dalam kesempatan tersebut, tanpa mendapat dukungan dari negara-negara OKI.

Beberapa negara Arab yang menentang termasuk Arab Saudi, Mesir, Qatar, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Yordania.

BACA JUGA:Mengenal Whitney Wolfe Herd Wanita Muda Terkaya Di Dunia Dari Bisnis Kencan Online

Negara-negara Arab yang telah menjalin hubungan diplomatik dengan Israel menegaskan pentingnya untuk terus merawat hubungan terbuka dengan Netanyahu.

Meskipun masih terdapat ketegangan terkait penjajahan dan genosida di Palestina, negara-negara tersebut telah mencapai kesepakatan damai dengan Israel.

Selain embargo minyak dan barang terhadap Israel, tuntutan terhadap negara tersebut melibatkan seruan untuk menghentikan serangan terhadap Gaza, mencabut pengepungan, menarik pasukan, menetapkan Israel sebagai organisasi teroris, dan memutuskan hubungan diplomatik.

Reaksi terhadap tuntutan ini menjadi sorotan dalam konferensi, terutama dalam konteks penetapan tentara Israel sebagai organisasi teroris.

BACA JUGA:Saham Produk Yang Diduga Mendukung Israel Kian Menurun Akibat Gerakan Boikot

Negara-negara Arab tetap bersikeras bahwa Israel dan Palestina harus hidup berdampingan sesuai dengan batas perbatasan pada 4 Juni 1967.

Pada hari Selasa, 14/ November 2023, harga minyak Brent berjangka hanya turun tipis 5 sen menjadi USD 82,47 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) tetap stabil di USD 78,26 per barel pada Rabu, 15 November 2023.

Presiden Iran, Ebrahim Raisi, mengusulkan agar negara-negara Islam memberlakukan sanksi embargo minyak terhadap Israel selama pertemuan KTT Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Namun, usulan ini mendapat penolakan dari beberapa negara Arab seperti Arab Saudi, Mesir, Qatar, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Yordania.

BACA JUGA:DPR RI Dukung Fatwa MUI Untuk Boikot Produk Pihak Pendukung Israel Jajah Palestina

Pada penutupan perdagangan Selasa, harga batu bara kontrak pengiriman Desember 2023 turun 0,4 persen menjadi USD 126 per ton, sementara harga minyak sawit (CPO) kontrak Desember 2023 menguat 2,32 persen, mencapai MYR 3.824 per ton.

Harga nikel, yang dipantau berdasarkan London Metal Exchange (LME), naik tipis 0,5 persen menjadi USD 17.487 per ton, sedangkan harga timah mengalami kenaikan 1,13 persen, menetap di USD 25.206 per ton pada penutupan perdagangan Selasa.

Dalam konteks politik, Presiden Iran juga mengeluarkan seruan untuk memberlakukan embargo minyak terhadap Israel.

Meskipun usulan ini pernah diutarakan sebelumnya oleh Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian, pada 18 Oktober lalu, tetapi saat ini menghadapi penolakan dari sejumlah negara Arab yang hadir dalam KTT Luar Biasa OKI.

BACA JUGA:Bye Bye Money Changer! Qris di HP Anda Bisa Dipakai Di Luar Negeri

Raisi menyebut tentara Israel sebagai "organisasi teroris" dan menekankan perlunya pembentukan negara Palestina dari "sungai hingga laut" sebagai solusi konflik, dengan menyuarakan penghapusan Negara Zionis Israel.

Negara-negara Arab seperti Mesir, Yordania, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Sudan, Maroko, Mauritania, dan Djibouti menolak beberapa klausul penting, termasuk ancaman embargo minyak, dalam resolusi OKI.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber