Perebutan Suara Pilpres di Sumsel hanya 3 Persen dari Jumlah Nasional
Dr. Muhammad Husni Thamrin : Perebutan suara pilpres di sumsel hanya 3 persen dari jumlah nasional--Foto : Ekky - PALTV
PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Setelah dipastikan adanya 3 pasang Capres dan Cawapres pada Pilpres 2024 mendatang. Pengamat politik Dr Muhammad Husni Thamrin menyebut, persaingan Capres di Sumsel cukup menarik, lantaran pada Pilpres tahun 2019, Prabowo lebih unggul di banding Jokowi.
"Persaingan pilpres di Sumsel bisa dikatakan menarik, sumsel pada Pilpres 2019 Prabowo unggul dari Jokowi" kata Dr.Muhammad Husni Thamrin, pengamat politik.
Sehingga jika di lihat untuk tahun 2024 prabowo memiliki peluang besar untuk menang di Sumsel, tetapi berdasarkan hasil rapat pleno terbuka rekapitulasi KPU Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Sumsel hanya berada di angka 6.326.348 atau berada di angka 3 persen dari keseluruhan suara di tingkat nasional.
"Maka Kalau dilihat dari pilpres sebelumnya, Prabowo akan lebih mudah untuk menang di Sumsel, tapi persoalannya suara Sumsel hanya berada 3 persen, dari jumlah DPT Nasional, atau sekitar 6,3 juta dapat angkanya cukup kecil" kata Dr Muhammad Husni Thamrin, pengamat politik.
BACA JUGA:Ratusan Masyarakat Kabupaten Banyuasin Gelar Aksi Damai di Depan Kantor DPRD Kabupaten Banyuasin
Sehingga setiap pasangan Capres dan Cawapres akan lebih fokus untuk perebutan kemenangan suara di pulau Jawa.
"Sehingga besar kemungkinan orang akan fokus pada Kemenangan di Jawa" tambah Dr. Muhammad Husni Thamrin, Pengamat politik Sumsel.
Dr. Muhammad Husni Thamrin menambahkan, kemenangan capres dan cawapres di Sumsel akan bergantung pada kedisipilinan setiap partai politik di daerah, selain fokus pada kemenangan capres di Sumsel, setiap partai politik di tiap daerah juga akan fokus merebut suara untuk legislatif, sehingga konsentrasi suara setiap partai akan terpecah.
"Saya bilang secara nasional akan bergantung pada bagaimana disiplin partai untuk ikut andil memenangkan capresnya, Saya khawatir akan disiplin partai politik di daerah ini, karena mereka juga berjuang untuk bagaimana merebut suara di legislatif, hingga konsentrasi terpecah" tutup Dr. muhammad husni thamrin, pengamat politik.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: paltv