Stroke Hantui Generasi Muda UEA, Faktor-faktor Pemicu dan Kiat Pencegahan yang Mendesak

Stroke Hantui Generasi Muda UEA, Faktor-faktor Pemicu dan Kiat Pencegahan yang Mendesak

Stroke hantui generasi muda UEA, faktor-faktor pemicu dan kiat pencegahan yang mendesak.--freepik.com/@brgfx

ABU DHABI, PALTV.CO.ID - Stroke, sebuah momok mengerikan yang sebelumnya sering dikaitkan dengan usia lanjut.

Namun kini, tidak hanya memperhatikan mereka yang telah beranjak tua, tetapi stroke juga menyerang generasi muda dengan tingkat kejadian yang mengkhawatirkan, khususnya di Uni Emirat Arab (UEA).

Dengan kejadian stroke pada usia rata-rata 45 tahun, jauh di bawah rata-rata global, muncul pertanyaan mendalam mengenai pemicu meningkatnya insiden stroke di kalangan mereka.

Ada faktor-faktor risiko yang tidak dapat diubah seperti usia, genetik, dan jenis kelamin. Namun, sebagian besar faktor risiko stroke terkait erat dengan pola hidup yang dapat dikelola.

BACA JUGA:11 Gejala Awal Diabetes dan Dampak pada Kesehatan

Dokter Victoria Mifsud dari Institut Neurologi Klinik Cleveland Abu Dhabi menggarisbawahi bahwa gaya hidup yang kurang sehat seperti pola makan buruk, tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes, dan obesitas memainkan peran penting dalam meningkatkan risiko stroke.

Melakukan kontrol pada konsumsi garam, mengadopsi pola makan rendah sodium, serta peningkatan asupan buah, sayuran, dan rutinitas olahraga menjadi kunci pencegahan stroke.

Mengubah pola makan dengan mengurangi konsumsi makanan olahan dan mengendalikan asupan kolesterol juga merupakan langkah penting.

Kementerian Kesehatan dan Pencegahan UEA pada hari Minggu, 29 Oktober 2023, merekomendasikan agar asupan garam dibatasi kurang dari 2.300 mg per hari, setara dengan satu sendok teh garam setiap harinya.

BACA JUGA:Pencegahan Penyakit Autoimun: Hindari Dua Hal yang Penting Menurut dr Zaidul Akbar


Hemorrhagic stroke.--freepik.com/@brgfx

Selain upaya pencegahan, kesadaran akan gejala dan respon cepat menjadi krusial dalam menghadapi risiko stroke.

Metode akronim B.E. CEPAT (Keseimbangan, Mata, Wajah, Lengan, Ucapan) dapat membantu dalam mengenali gejala stroke dengan cepat, memungkinkan pengambilan tindakan yang tepat pada waktunya.

Seiring upaya pencegahan, kisah hidup penyintas stroke seperti Ammar Kizhuparamb, mantan ekspatriat India yang mengalami stroke di UEA, turut merilis sebuah buku berjudul "Stroke-Survival Lessons".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: gulfnews.com