Mantan CEO PlayStation: Konsolidasi Industri Game Berpotensi Merenggut Kreativitas dan Warisan Budaya

Mantan CEO PlayStation: Konsolidasi Industri Game Berpotensi Merenggut Kreativitas dan Warisan Budaya

Shawn Layden, mantan CEO Sony Computer Entertainment America-- foto: instagram@aboaatb123

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Shawn Layden, mantan CEO Sony Computer Entertainment America, yang telah meninggalkan jabatannya beberapa tahun lalu, mengungkapkan keprihatinannya terhadap tren konsolidasi dalam dunia industri game.

Ia menjelaskan dampak negatif yang mungkin terjadi ketika perusahaan raksasa seperti Microsoft mengakuisisi studio game ternama seperti Activision Blizzard.

Dalam sebuah wawancara dengan podcast game Lan Party yang dilaporkan oleh Kotaku, Layden memberikan sudut pandangnya tentang mengapa akuisisi studio kecil oleh entitas besar bisa menjadi bumerang.

Ia berpendapat bahwa kreativitas dalam industri game sering kali terhambat oleh konsolidasi semacam ini, pada hari Kamis (26/10/2023).

BACA JUGA:Penyanyi Inggris Adele Memutuskan Berhenti Konsumsi Alkohol Setelah 20 Tahun Ketergantungan

Menurut Layden, akuisisi studio kecil oleh perusahaan besar dapat berdampak pada hilangnya identitas unik dan inovasi dari studio tersebut. Seiring dengan pertumbuhan korporat yang cepat, seringkali terjadi peningkatan birokrasi dan manajemen yang mengurangi kebebasan kreatif.

Akibatnya, studio kecil yang mungkin awalnya memiliki visi dan semangat inovasi dapat kehilangan esensi kreatifnya saat terserap ke dalam struktur yang lebih besar yang mungkin tidak sepenuhnya menghargai warisan kreatif mereka.

Layden juga mengecam kurangnya usaha dalam melestarikan game-game lama. Baginya, pelestarian ini menjadi sangat penting karena game bukanlah produk sekali pakai, melainkan bagian berharga dari warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.

Ia bahkan menyebutnya sebagai "tindakan kriminal" jika tidak ada usaha serius untuk melindungi dan menjaga game-game klasik agar tetap dapat dinikmati oleh pemain di masa depan.

BACA JUGA:Robert De Niro Melengkapi Leonardo DiCaprio di Lokasi Syuting Killers of the Flower Moon Karya Epik Martin


Menurut Layden, akuisisi studio kecil oleh perusahaan besar dapat berdampak pada hilangnya identitas unik dan inovasi dari studio tersebut--Sumber foto: instagram@aboaatb123

Salah satu tantangan utama dalam pelestarian game-game lama adalah perubahan teknologi dan tren distribusi game.

Dengan semakin berkurangnya konsol yang mendukung media fisik seperti CD atau DVD, pelestarian game fisik menjadi semakin penting. Situasi semakin pelik ketika toko online konsol ditutup, seperti yang baru-baru ini terjadi pada Xbox 360.

Bos Xbox, Phil Spencer, telah menyatakan keinginannya untuk mencari solusi agar game-game klasik Xbox 360 tetap dapat dimainkan. Meski demikian, tantangan ini tidak mudah diatasi karena perkembangan industri game yang semakin mengarah ke distribusi online.

Pesan yang disampaikan oleh Shawn Layden sangat relevan, yakni perlunya menjaga kreativitas dan melestarikan warisan game-game klasik dalam konteks pertumbuhan dan konsolidasi industri game yang semakin besar.

BACA JUGA:Star Wars : Dark Forces Remaster akan Umumkan Tanggal Rilis Resminya

Ini adalah seruan kepada seluruh industri, termasuk pemain besar, untuk membawa tanggung jawab dalam melestarikan warisan budaya yang telah memberi pengaruh besar kepada banyak generasi pemain.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: metro.co.uk