4 Nama ini Dilarang Rasulullah, Hati-Hati Saat Namai Anak

BACA JUGA:Gudeg: Hidangan Khas yang Bermula dari Yogyakarta, Tetapi juga Populer di Jawa Tengah

Dia ingin umat Islam memberikan nama dengan makna positif, tetapi tanpa melibatkan praktik-praktik yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Sebaliknya, dalam Islam, dianjurkan untuk memberikan nama yang baik dan bermakna positif.

Ada beberapa nama yang sangat disukai oleh Allah SWT, seperti Abdullah (hamba Allah) dan Abdurrahman (hamba Yang Maha Pengasih).

Allah juga menyukai nama-nama yang mencerminkan sifat-sifat baik, seperti Hārits (orang yang berusaha) dan Hammām (orang yang dinamis).

BACA JUGA:Dimsum Mbak Mecca: Camilan Lezat Berbobot yang Memikat Lidah di Palembang

Nama-nama para malaikat, para nabi, seperti Thaha dan Yasin, juga disukai dalam Islam.

Namun, ada satu aturan penting yang perlu diingat: haram memberikan nama yang menunjukkan penghambaan kepada selain Allah SWT.

Contoh-contoh ini termasuk Abdul Uzza (hamba Uzza), Abdu Hubal (hamba Hubal), Abdu Umar (hamba Umar), dan Abdul Ka'bah (hamba Ka'bah).

Nama-nama ini terkait dengan berhala dan tidak sesuai dengan keyakinan monotheisme dalam Islam, kecuali Abdul Muththalib, yang adalah kakek Nabi Muhammad SAW dan dihormati sebagai pemuka suku Quraisy.

BACA JUGA:Memanjakan Lidah di Jawa Timur: 9 Hidangan Khas yang Wajib Kamu Nikmati

Pemberian nama juga terkait dengan aqiqah, yang merupakan sebuah tradisi Islam yang dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi.

Selama aqiqah, disunnahkan untuk memberi nama bayi dan memberikan nama yang baik dan memiliki makna positif.

Selain memberi nama, tradisi aqiqah juga melibatkan mencukur rambut bayi dan memberikan sedekah berupa perak seberat rambut yang dicukur.

Rasulullah SAW memberikan petunjuk kepada umatnya tentang aqiqah saat beraqiqah untuk Hasan dan Husain, di mana dia mengatakan kepada Fatimah RA, "Wahai Fatimah, cukurlah kepalanya dan sedekahkanlah perak seberatnya kepada orang-orang miskin."

Sumber: berbagai sumber