FAKTA Oknum Ustadz Ponpes Tampar Murid di Palembang, Berujung Lapor Polisi, Begini Nasib Ustadz

FAKTA Oknum Ustadz Ponpes Tampar Murid di Palembang, Berujung Lapor Polisi, Begini Nasib Ustadz

Ayah pelapor Joni Combes--(Sumber foto: dokumentasi spkt)

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Tidak terima anak kandung nya, LA 14 tahun, jadi korban penganiayaan yang di lakukan oleh Oknum Guru Pondok Pesantren (Ponpes) Arriyadh yang berada di kawasan kelurahan 13 ulu, kecamatan seberang ulu satu palembang.

Atas peristiwa tersebut korban mengalami luka memar di bagian pelipis mata sebelah kiri, membuat orang tua korban membuat laporan polisi di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang. 

Ditemui di SPKT Polrestabes, Joni Combes, warga jalan HM Ryacudu kecamatan jakabaring palembang, mengatakan penganiayaan yang menimpa anaknya ini terjadi pada kamis 5 oktober 2023.

Masih dikatakan ayah korban, kejadian bermula pada saat korban inisial LA sedang berada di dalam Mushola Ponpes Arriyadh bersama dengan teman-teman nya. 

BACA JUGA:Tersandung Kasus Dugaan Pemerasan dan Suap, Ratusan Masyarakat Palembang Minta Ketua KPK tak Goyah

"ya pak anak saya ini bersama teman temannya berada di mushola dan ditegur terlapor agar tidak ribut di dalam mushola, dapat teguran ini anak saya lamgsung bertukar posisi tempat duduk untuk menjaug dari teman nya," ujar ayah korban, joni combes. 

lanjutnya terlapor ini mendengar ada suara keributan lagi di lokasi kejadian, dan tiba-tiba korban di panggil oleh terlapor, sehingga di hampiri oleh korban.

"anak saya di panggil oleh terlapor yang merupakan oknum guru Inisial TM di pesantren tersebut, dan tanpa berbicara apapun langsung menampar sebanyak 2 kali di bagian muka sampai mata kiri memar, " jelas Joni Combes ayah korban.

Atas peristiwa ini sang ayah berharap, dan dengan sudah di terima nya laporan yang dia bikin, dirinya berharap oknum guru tersebut bisa cepat di amankan di proses secara hukum, karena guru itu harus memberikan contoh yang baik kepada murid nya, bukan langsung bertindak kasar seperti itu.

Sementara itu, ketika hendak di konfirmasi oleh awak media pihak pondok pesantren enggan merespon.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: