Sejarah Kain Songket Palembang, Kain Tenun Sejak Zaman Kerajaan dan Kesultanan Palembang

Sejarah Kain Songket Palembang, Kain Tenun Sejak Zaman Kerajaan dan Kesultanan Palembang

Sejarah Kain Songket Palembang, Kain Tenun Sejak Zaman Kerajaan dan Kesultanan Palembang.-- instagram-arito.raj14

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Kain Songket merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang tak ternilai harganya. Sebagian besar Kain Songket Indonesia memiliki akar sejarah yang dalam, dan setiap daerah memiliki karakteristik dan motif khasnya sendiri.

Salah satu variasi yang paling terkenal dan indah dari kain Songket adalah yang berasal dari Kota Palembang, sumatera selatan. Dengan desain yang rumit, penuh warna serta makna dan filosofinya.

Kain Songket Palembang juga ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia pada tahun 2013 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, masuk dalam domain keterampilan dan kemahiran kerajinan tradisional.

Dilansir dari berbagai sumber kain ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang Darussalam (1659-1823). Hal ini terbukti dari adanya songket di dalam arca di kompleks percandian Tanah Abang, Kab Muara Enim.

BACA JUGA:Trik agar Mobil Irit Bahan Bakar! Beginilah Cara Benar Menghitung Konsumsi BBM

Memiliki makna serta filosofi yang mendalam, kain ini ditenun menggunakan benang emas dan pada masanya hanya boleh dipakai oleh orang tertentu saja, yaitu anggota keluarga Kerajaan Sriwijaya.

Bukan hanya sekedar menjadi penutup bagian tubuh tetapi kain songket ini juga memiliki makna kemakmuran, kejayaan, dan keberanian. Pada zaman dahulu songket Palembang lebih sering hanya boleh digunakan untuk acara resmi saja dan acara-acara adat. 

Berbeda jauh dengan situasi dewasa ini, dimana mulai dipakai oleh semua kalangan masyarakat dan untuk menghadiri acara non formal. 

 Konon menurut cerita di masyarakat, sejarah kain Songket ini berawal dari pedagang China yang membawa kain sutra, pedagang India dan timur tengah yang membawa emas sehingga terciptalah kain songket yang berlapis emas di tangan penduduk asli Palembang.

BACA JUGA:Palembang Bird Park Harus Beri Makanan Tambahan Untuk Jaga Kesehatan Hewan Saat Kabut Asap

 Istilah songket bermula dari ‘Suk-kit’ atau singkatan dari kata tusuk dan cukit diambil dari bahasa Melayu yang artinya, mengait atau menyelipkan helai demi helai benang dalam pembuatannya.

Kemudian sering disebut menjadi ‘Sulit’, dan akhirnya disepakati namanya menjadi ‘Songket’. Dalam kain songket terdapat berbagai variasi motif-motif yang digambar pada tenunan kain Songket Palembang ini yang tentu saja memiliki makna dan filosofi tersendiri. 

 Proses pembuatan songket Palembang juga memerlukan keahlian yang khusus. Para perajin songket harus memiliki keterampilan khusus dalam memasukkan benang emas atau perak ke dalam pola yang telah dirancang.

Proses ini memakan waktu yang cukup lama, tergantung pada tingkat kerumitan motif yang dibuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com