Gulai Tempoyak Santan Patin dengan Terong dan Pete, Sajian Asam Gurih Khas Sumatera
Perpaduan asam dari tempoyak, gurih santan, serta aroma khas ikan patin menciptakan sensasi rasa yang sulit dilupakan.--ig@shareresep
Ketika dimasak bersama tempoyak dan santan, daging patin menjadi semakin gurih dan lembut, berpadu sempurna dengan kuah kental berwarna kekuningan.
Kehadiran terong hijau bulat dan pete menambah dimensi rasa sekaligus tekstur pada hidangan ini.
Terong hijau memberikan sensasi empuk dan sedikit manis setelah dimasak, sementara pete menyumbangkan aroma khas yang tajam dan rasa gurih yang unik.
BACA JUGA:SUV Nissan Mengincar Konsumen Milenial dengan Desain Modern dan Teknologi Cerdas
BACA JUGA:Kejar Deadline Pemutihan Pajak, Warga Padati Samsat Palembang
Kombinasi keduanya menjadikan gulai ini terasa lebih lengkap dan berkarakter.
Tak heran jika menu ini sering disajikan sebagai lauk utama saat makan bersama keluarga, terutama ketika ingin menghadirkan masakan khas daerah yang autentik.
Dari segi bahan, gulai tempoyak santan patin tergolong sederhana dan mudah ditemukan di pasar tradisional.
Ikan patin segar dibersihkan lalu dipotong sesuai selera.
Terong hijau bulat dibuang tangkainya, sedangkan pete dikupas dan disiapkan.
Aroma segar masakan diperoleh dari serai yang dimemarkan, sementara santan instan digunakan untuk memberikan rasa gurih tanpa proses pemerasan kelapa yang rumit.

Keistimewaan gulai ini terletak pada penggunaan tempoyak sebagai bumbu utama.--ig@rumahmakanperpateh
Air secukupnya ditambahkan agar kuah tidak terlalu kental.
Bumbu halus menjadi kunci utama kelezatan gulai ini, cabai merah keriting memberikan rasa pedas ringan dan warna menggugah selera.
BACA JUGA:Kejari Muba Raih Predikat WBK 2025, Tegaskan Komitmen Pelayanan Bersih dan Berintegritas
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: berbagai sumber


