Kue Maksuba hingga Kue Pare Tetap Menjadi Isi Utama Kue Tampah Khas Palembang

Jenis kue berikutnya adalah kue kojo. Kue berwarna hijau ini dibuat dari campuran telur, santan, dan sari pandan.

BACA JUGA:Kanwil Sumsel Paparkan Capaian Kinerja pada Rakor dan Refleksi Akhir Tahun Kemenkum

BACA JUGA:Nissan Optimalkan Aerodinamika SUV Terbaru Demi Efisiensi dan Performa Maksimal

Bentuknya menyerupai bunga dan memiliki aroma harum yang khas. Kue kojo sering menjadi daya tarik karena tampilannya yang cantik dan rasanya yang ringan.

Kue lapis Palembang juga menjadi bagian penting dalam kue tampah. Kue ini memiliki lapisan warna-warni dengan tekstur kenyal dan lembut. Selain menambah variasi rasa, kue lapis memperindah tampilan susunan kue dalam tampah.

kue tampah tetap bertahan sebagai simbol tradisi dan identitas budaya Palembang.--ig@bundarayyanew

Sementara itu, kue talam menghadirkan perpaduan rasa manis dan gurih. Kue ini terdiri dari dua lapisan, dengan lapisan atas berbahan santan kental. Kue talam banyak digemari karena rasanya seimbang dan tidak terlalu manis.

Tak kalah populer, kue srikaya turut melengkapi isi kue tampah. Kue ini bertekstur sangat lembut dan biasanya disajikan di atas roti tawar. Rasanya manis ringan dan mudah dinikmati oleh semua kalangan usia.

BACA JUGA:Kementerian ESDM Tak Koordinasi ke Pemkab Muara Enim Tindak Penambangan Liar Batubara

BACA JUGA:Warga Desa Layan Keluhkan Jalan Rusak Parah, Para Murid Harus Berkubang Lumpur Saat Musim Hujan

Sebagai pelengkap, kue pare atau nagasari Palembang turut disajikan. Dibungkus daun pisang dan berisi pisang, kue ini menghadirkan cita rasa sederhana yang mencerminkan kekayaan jajanan tradisional.

Keberadaan tujuh jenis kue tersebut menjadikan kue tampah tidak hanya sebagai hidangan, tetapi juga simbol rasa syukur, kebersamaan, dan pelestarian warisan budaya Palembang yang terus dijaga hingga kini.

Sumber: berbagai sumber