PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Salah satu tradisi yang unik dan menarik perhatian adalah "Omed-Omedan," sebuah acara tahunan yang diadakan di desa Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar, Bali.
Bali, pulau eksotis di Indonesia, dikenal tidak hanya karena keindahan alamnya yang mempesona, tetapi juga karena budaya dan tradisinya yang kaya. Tradisi omed omedan merupakan acara yang penuh kegirangan antara muda mudi dan masyarakat yang menyaksikan adegan tarik menarik sampai basah basahan, karena ada tradisi siram menyiram dengan air.
Tradisi ini menjadi sorotan karena dianggap sebagai ajang cari jodoh yang unik dan meriah di Pulau Dewata. Kali ini kita akan membahas tentang beberapa fakta menarik tentang tradisi Omed-Omedan.
1. Awal Mula Tradisi Omed-Omedan
Tradisi Omed-Omedan diperkirakan sudah ada pada abad ke-17 di desa Banjar Kaja, Sesetan. Omed-omedan yang juga mempunyai arti tarik-menarik. Di Bali , peserta omed-omedan yang terdiri dari pemuda pemudi akan tarik menarik tangan dan bercanda, bahkan ada yang mencoba mencium gadis yang ditarik tangannya.
Mengenal Tradisi Omed-Omedan: Ajang Perkenalan Muda Mudi Dengan Tarik Menarik Tangan Sampai Basah Basahan--instagram.com/@-infobali-halo_denpasar
Dulunya tradisi omed omedan sempat ditiadakan, namun tiba-tiba ada kejadian aneh, di tengah desa muncul dua ekor babi hutan yang sedang bertarung.
Hal itu dianggap Masyarakat sebagai pertanda buruk. Setelah kejadian itu, tradisi omed-omedan kembali dilaksanakan. Sampai saat ini, tradisi itu terus dilakukan untuk menghindari desa dari hal-hal yang tidak baik.
2. Tanggal Pelaksanaan
BACA JUGA:Mengupas Karya Agatha Christie, Maestro Novel Misteri dengan Banyak Karya Terbaik Sepanjang Massa
Tradisi Omed-Omedan ini merupakan tradisi yang dilaksanakan dalam rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi tepatnya pada saat Ngembak Geni.
Tradisi omed-omedan ini bisa ditemukan di Banjar Kaja Sesetan, Desa Sesetan, Denpasar Bali. Tradisi ini merupakan salah satu perayaan budaya Hindu paling penting di Bali.
Acara ini menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak pemuda dan pemudi setempat maupun para wisatawan yang ingin melihat.
3. Peserta Omed-Omedan