Banyak yang kini ragu untuk menyampaikan keluhan, khawatir mereka yang berikutnya akan dipecat. “Suasananya benar-benar menekan,” kata seorang rater.
Sementara itu, Google berusaha menjaga jarak dari perselisihan ini. “Individu-individu ini adalah karyawan GlobalLogic atau subkontraktornya, bukan Alphabet,” kata juru bicara Courtenay Mencini.
“Pihak yang bertanggung jawab atas status kerja dan kondisi para karyawan adalah GlobalLogic beserta subkontraktornya.” Namun, GlobalLogic tidak memberikan tanggapan.
BACA JUGA:Penyelesaian Kasus Oknum Anggota Satlantas PALI Pukul Sopir dan Pecahkan Kaca Truk
BACA JUGA:Satres Narkoba Polres Ogan Ilir Gagalkan Peredaran 10 Ribu Butir Pil Ekstasi dan 408 Gram Sabu
Peneliti ketenagakerjaan mengatakan situasi ini menunjukkan pola yang lebih luas dalam industri AI, di mana pekerja kontrak menopang pelatihan sistem canggih tetapi sering kali kurang mendapatkan pengakuan, upah yang layak, dan perlindungan.
Pertarungan serupa juga terjadi di tempat lain, dengan para pelabel data di Kenya dan moderator konten di negara-negara seperti Turki dan Kolombia yang juga berorganisasi demi perlakuan yang lebih baik.