BACA JUGA:Atraksi Robot Humanoid: Kekocakan dan Kecanggihan Bersatu di Beijing
BACA JUGA:Promo Umrah Holiday Angkasa Wisata, Harga Termurah Se-Indonesia Berangkat 28 Agustus 2025
Jika abon daging biasanya dijadikan pelengkap nasi putih atau bubur, sambal lingkung justru kerap dipadukan dengan ketan putih.
Kombinasi ini mungkin terdengar sederhana, tetapi menghasilkan perpaduan rasa yang sangat khas.
Ketan yang pulen berpadu dengan gurihnya abon ikan halus menjadikan menu ini tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga memberikan energi cukup untuk beraktivitas.
Kebiasaan menyantap ketan dengan sambal lingkung sudah menjadi tradisi turun-temurun.
Menu ini sering dijadikan pilihan sarapan keluarga, terutama pada pagi hari ketika aktivitas baru dimulai.
Sambal Lingkung dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama atau disimpang di wadah kedap udara.
BACA JUGA:Trust ke Fundamental, Analis Kompak Rekomendasikan Saham BBRI
BACA JUGA:Tegaskan Komitmen Transformasi, BRI Luncurkan BRIvolution Initiatives Phase 1
Hal ini sangat menguntungkan, apalagi bagi masyarakat zaman dahulu yang membutuhkan makanan awet untuk perjalanan jauh atau bekal di rumah.
Sambal lingkung ini jelas berbeda dengan sambal yang biasa kita temui.--ig@isnaini
Bahkan hingga kini, sambal lingkung sering dijadikan buah tangan khas Palembang karena praktis dibawa sekaligus memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Bahan Utama:
Ikan yang sudah digiling dan direbus (ikan gabus ataupun ikan tenggiri), 1,5 liter santan, 1 kg bawang merah, iris tipis, 15 lembar daun jeruk, Garam dan gula secukupnya.
Bumbu Halus: 1 Jari kunyit, 1 Jari Lengkuas, 4 Batang Sereh, 7 buah cabe merah, 1 sdm ketumbar, disangrai terlebih dahulu.