Susu kerbau yang digunakan pun bukan sembarang susu. Ia berasal dari kerbau rawa, jenis kerbau yang hidup dan berkembang di wilayah rawa-rawa Sumatera Selatan, terutama di daerah Pampangan.
Jenis kerbau ini dikenal menghasilkan susu dengan kandungan lemak tinggi, sehingga cocok diolah menjadi Gulo Puan.
Masyarakat Kayuagung sering menjadikan Buah Hongas sebagai sajian untuk acara keluarga, hari besar, maupun sekadar teman minum teh di sore hari.
Meski terlihat sederhana, camilan ini menyimpan nilai budaya dan sejarah yang mendalam.
Banyak keluarga di Kayuagung yang masih menjaga resep aslinya dan tetap membuatnya secara manual seperti zaman dahulu.
BACA JUGA:Sampah Kiriman Cemari Sungai Kedemengan, Warga 7 Ulu Resah
BACA JUGA:Cegah Karhutla, BPBD Sumsel Usulkan Perpanjangan OMC
Tak hanya sekadar lezat, keunikan proses dan bahan-bahan lokal yang digunakan menjadikan Buah Hongas dan Gulo Puan sebagai simbol kekayaan kuliner daerah yang patut dilestarikan.
Bahan-bahan:
Satu sisir pisang tembatu atau pisang buai, kupas dan haluskan, 200 gram tepung terigu, ½ sendok teh garam, 1 sachet vanili bubuk, 1 sendok teh gula halus (bisa disesuaikan sesuai selera).
1 butir telur, kocok lepas, 50 gram margarin, lelehkan, 75 gram kelapa parut kasar
Cara Membuat:
Dalam wadah besar, campurkan semua bahan pisang halus, tepung terigu, garam, vanili, gula halus, telur, margarin, dan kelapa parut.
BACA JUGA:Hakim Tolak Eksepsi Terdakwa R dalam Kasus Korupsi Dana Hibah PMI Ogan Ilir
BACA JUGA:IRT Lapor Suami Hilang ke Polrestabes Palembang, Pamit Pergi Mencari Kerja di Bayung Lincir
Semua bahan diadon didalam baskom hingga kental dan merata.