PALTV.CO.ID,- Salah satu kuliner jadul yang pernah viral dijamannya ketika menikmati makanan sejenis permen ini sungguh merupakan sebuah tantangan.
Bukan sekedar kembang gula biasa, Gulo Palu memberikan tempat tersendiri di hati para penggemarnya.
Kudapan yang sempat populer di era 1980 hingga 1990-an ini merupakan salah satu jenis permen tradisional berbahan dasar gula merah yang diolah secara sederhana dan khusus ini.
Bagi sebagian masyarakat Palembang Gulo Palu bukan sekedar gulali yang mengasyikan tetapi sebuah kenangan yang tidak pernah terlupakan.
Ia menyimpan nostalgia, terutama bagi mereka yang menghabiskan masa kecil di dekade tersebut.
BACA JUGA:Peneliti Kembangkan 'SpeechSSM', Membuka Peluang Asisten Suara AI yang Aktif 24 Jam
BACA JUGA:Yamaha X Versi 2025: Tetap Eksis dengan Sentuhan Segar yang Lebih Kekinian
Saat itu, Gulo Palu dijajakan di pasar tradisional maupun di depan sekolah oleh pedagang kaki lima.
Proses pembuatannya yang unik membuat banyak anak-anak tertarik untuk melihat bagaimana adonan gula ini berubah menjadi gulali keras yang lezat.
Sebelum menjadi permen yang bisa dimakan, adonan gula yang telah dimasak akan dituangkan ke wadah dan didiamkan hingga agak dingin.
Setelah itu, adonan diambil menggunakan batang bambu kecil yang berfungsi sebagai stik pemutar, proses ini disebut dengan menguli.
Adonan Gulo Palu akan terus diputar dan ditarik menggunakan stik bambu hingga mengalami perubahan tekstur.
BACA JUGA:Gubernur Sumsel Tegaskan Larangan Angkutan Batubara Melintasi Jembatan Muara Lawai
BACA JUGA:Kemenkum Sumsel Gandeng Fakultas Hukum, Mahasiswa KKN Siap Perkuat Posbakum Desa
Awalnya lunak dan lengket, lama kelamaan akan mengeras dan berubah warna menjadi cokelat muda.