Di Indonesia sendiri, tren ini mulai terlihat di sektor pendidikan dan startup teknologi. Banyak dosen dan pelajar yang kini memanfaatkan ChatGPT dan Perplexity untuk merangkum materi, mengerjakan tugas, hingga menyusun proposal.
Sementara perusahaan rintisan berlomba-lomba menyematkan fitur AI dalam layanan mereka guna memberikan pengalaman pengguna yang lebih unggul.
Transformasi digital ini menandai era baru di mana kecerdasan buatan tidak lagi menjadi fitur tambahan, tetapi menjadi pusat dari inovasi dan efisiensi kerja.
Aplikasi konvensional yang dahulu berjaya pun kini harus berbenah agar tidak tergilas oleh gelombang perubahan ini.