Kini mulai dilirik pengguna AI seperti Perplexity AI, yang mampu merangkum berbagai sumber terpercaya dan menjawab pertanyaan dengan pendekatan yang lebih analitis dan ringkas.
Pergeseran ini terjadi karena masyarakat menginginkan efisiensi, kecepatan, dan personalisasi dalam mengakses informasi dan menyelesaikan pekerjaan.
BACA JUGA:Menteri Hukum Hadiri Supratman Andi Agtas 13th St. Petersburg International Legal Forum
BACA JUGA:Gagahnya Kebangetan! Tampilan Depan Mitsubishi Jeep J24A 2025 Bikin Minder
Dengan hadirnya aplikasi berbasis AI, masyarakat tidak hanya mendapatkan informasi, tetapi juga solusi yang langsung bisa diterapkan.
Misalnya, ChatGPT tidak hanya memberi jawaban, tapi juga membantu menulis, menerjemahkan, bahkan membuat kode program. Ini tidak bisa dilakukan oleh mesin pencari konvensional.
Gamma, Rows, Designer, dan aplikasi serupa lainnya dikembangkan dengan pendekatan AI generatif, di mana sistem belajar dari data dalam jumlah besar untuk menghasilkan konten baru.
Hal ini membuat pengguna tidak perlu lagi memulai dari nol atau mengandalkan template yang terbatas.
BACA JUGA:PLN Pastikan Listrik di Sungai Penuh dan Kerinci Pulih 100%, Dorong Green Energy City
BACA JUGA:PLN Berhasil Pulihkan 100% Listrik Sungai Penuh Pascatower Roboh Akibat Cuaca Ekstrem
Beberapa kalangan mengingatkan untuk tidak bergantung sepenuhnya kepada teknologi ini. Aspek verifikasi, validitas sumber, serta keamanan data masih menjadi catatan penting.
AI sangat membantu, tapi tetap harus diimbangi dengan literasi digital yang baik. Jangan sampai pengguna menerima informasi mentah-mentah tanpa memeriksa kebenarannya.
Apalagi beberapa AI bisa saja menghasilkan informasi keliru jika datanya tidak akurat.
Meski demikian, tren penggunaan AI diprediksi akan terus meningkat.
BACA JUGA:Bipang, Makanan Khas Lahat yang Dicintai Generasi 1990 an Sampai Sekarang
BACA JUGA:Mobil Biasa Nangis, Jeep Masih Joget di Lumpur!