Namun, di balik janji-janji tersebut, ada beberapa potensi risiko yang patut diperhatikan. Diantaranya sebagai berikut:
1. Masalah Privasi dan Keamanan Data Biometrik
BACA JUGA:Bupati PALI Pastikan Pelayanan Publik Satpol PP Humanis dan Ramah
BACA JUGA:Mantan Kadis Perkim Sumsel Diperiksa Kejati Terkait Kasus Korupsi Pasar Cinde
Pemindaian retina atau iris mata adalah salah satu bentuk data biometrik yang paling sensitif dan tak tergantikan.
Jika data ini bocor atau disalahgunakan, risikonya jauh lebih besar daripada kata sandi atau bahkan sidik jari.
Meskipun Worldcoin mengklaim bahwa mereka tidak menyimpan data biometrik mentah, skeptisisme tetap muncul, apalagi dalam konteks dimana pelanggaran data sering terjadi di industri teknologi.
2. Potensi Penyalahgunaan oleh Pihak Ketiga
Ada kekhawatiran bahwa data World ID dapat digunakan oleh pemerintah otoriter atau perusahaan besar untuk mengawasi atau mengontrol individu, terutama jika akses terhadap data ini tidak benar-benar terjaga.
BACA JUGA:Kejari Muara Enim Dalami Nota Fiktif-Stempel Palsu Kasus Korupsi PMI
BACA JUGA:Viral! Makam Keluarga di Palembang Dirusak, Benda Ini jadi Incaran Pelaku
Di negara-negara dengan tingkat kebebasan sipil yang rendah, teknologi seperti ini bisa menjadi alat pengawasan massal.
3. Tekanan Ekonomi dan Eksploitasi di Negara Berkembang
Worldcoin banyak menargetkan populasi di negara-negara berkembang, di mana iming-iming imbalan berupa token WLD dianggap menarik bagi masyarakat yang kesulitan ekonomi.
Namun, ini menimbulkan pertanyaan etika: apakah orang benar-benar memberikan persetujuan yang “bebas dan sadar” jika mereka merasa ditekan oleh kebutuhan ekonomi?
BACA JUGA:Puluhan PKL di Pasar Betung Banyuasin Ditertibkan Gunakan Lahan Parkir