Insentif untuk Mobil Hidrogen, Indonesia Bersiap Hadapi Babak Baru Transportasi Ramah Lingkungan

Senin 21-04-2025,06:14 WIB
Reporter : said prakata
Editor : Hanida Syafrina

Selain itu, tingkat pemahaman masyarakat terhadap teknologi ini masih terbatas. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan edukatif dan promosi yang tepat agar masyarakat bisa lebih terbuka terhadap opsi transportasi baru ini.

Menurut pengamat otomotif dan energi, Dini Oktaviani, pemerintah harus mengatur strategi komunikasi yang lebih inklusif jika ingin mobil hidrogen diterima luas.


pemerintah tengah mengevaluasi berbagai aspek penting dalam pengembangan ekosistem hidrogen, --ilustrasi pribadi

“Kebanyakan masyarakat belum memahami apa itu mobil hidrogen, bagaimana cara kerjanya, dan manfaat lingkungannya. Tanpa edukasi yang masif, teknologi ini bisa terlambat diterima,” jelasnya.

Insentif dari pemerintah bisa menjadi pendorong utama dalam menciptakan daya tarik bagi investor dan konsumen.

BACA JUGA:Nekat! 2 Pria Coba Curi AC di Kantor Prabumulih Pos, Tertangkap Saat Kembali Beraksi

BACA JUGA:Kondisi Jalan Sungai Lilin–Keluang Makin Parah, Kemacetan Panjang Tak Terhindarkan

Jika harga kendaraan hidrogen bisa ditekan melalui insentif fiskal, maka minat pasar domestik pun bisa tumbuh seperti yang terjadi pada mobil listrik.

Konsumen cenderung mempertimbangkan efisiensi biaya ketika memilih kendaraan, dan insentif memainkan peran penting dalam mendorong keputusan tersebut.

Fitri, seorang pengguna mobil listrik di Jakarta, mengungkapkan ketertarikannya terhadap mobil hidrogen. “Kalau memang pengisiannya lebih cepat dan ramah lingkungan, saya sih tertarik.

Tapi ya infrastruktur dan harga harus mendukung dulu. Sekarang aja mobil listrik masih terbatas SPKLU-nya, apalagi hidrogen,” ujarnya.

BACA JUGA:Volvo XC90 Versi Facelift Hadir dengan Tampilan Baru dan Fitur Modern Seharga Rp2,75 Miliar

BACA JUGA:Batik Tulis Soedjono, Cara Anak Muda Lamongan Ubah Wajah Batik Lokal

Tak hanya itu, pengembangan kendaraan hidrogen juga bisa membuka peluang baru bagi industri dalam negeri.

Riset dan inovasi, manufaktur komponen, serta produksi hidrogen dari sumber daya lokal bisa menjadi sektor yang mendorong pertumbuhan ekonomi hijau.

Ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah untuk menciptakan industri yang tidak hanya kompetitif secara global, tetapi juga berkontribusi terhadap target penurunan emisi nasional.

Kategori :