Insentif untuk Mobil Hidrogen, Indonesia Bersiap Hadapi Babak Baru Transportasi Ramah Lingkungan

Senin 21-04-2025,06:14 WIB
Reporter : said prakata
Editor : Hanida Syafrina

PALTV.CO.ID - Di tengah sorotan besar terhadap kendaraan listrik berbasis baterai, mobil berbahan bakar hidrogen mulai mencuri perhatian sebagai alternatif energi bersih yang tak kalah menarik.

Pemerintah Indonesia kini tengah mempertimbangkan pemberian insentif untuk kendaraan hidrogen, sebuah langkah yang bisa menjadi penentu arah baru dalam strategi transisi energi nasional menuju masa depan bebas emisi.

Wacana ini pertama kali mengemuka dalam Global Hydrogen Summit 2025 yang digelar di Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa pemerintah tengah mengevaluasi berbagai aspek penting dalam pengembangan ekosistem hidrogen, termasuk kemungkinan pemberian insentif untuk menarik minat investasi.

BACA JUGA:Lebih Canggih, OpenAI Rilis Model AI o3 dan o4-Mini, Apa Saja Keunggulannya?

BACA JUGA:Terkendala Cuaca, Progres Pembangunan PSEL Keramasan Sempat Meleset dari Target

Menurut Bahlil, pendekatan yang diambil pemerintah akan mengedepankan kajian menyeluruh. Pemerintah tidak ingin gegabah dalam memberikan insentif, melainkan hanya akan memberikannya kepada pihak-pihak yang memiliki visi jangka panjang dan kesiapan membangun infrastruktur pendukung.

Pemerintah, katanya, tengah memetakan potensi investor serta aspek teknis dan ekonomis dari adopsi kendaraan hidrogen di Indonesia.

Langkah ini bukan tanpa alasan. Hidrogen dinilai memiliki potensi besar sebagai energi masa depan, terutama karena sifatnya yang bersih dan efisien.


Pemerintah Indonesia kini tengah mempertimbangkan pemberian insentif untuk kendaraan hidrogen,--ilustrasi pribadi

Kendaraan hidrogen hanya menghasilkan uap air sebagai emisi, menjadikannya salah satu teknologi paling ramah lingkungan yang tersedia saat ini.

BACA JUGA:Bupati OKI H Muchendi Berangkatkan Kafilah OKI Ikuti STQH Sumsel

BACA JUGA:Produk Lokal Terancam di Pasar AS Akibat Kenaikan Tarif Hingga 47 Persen

Selain itu, waktu pengisian bahan bakarnya sangat singkat — hanya sekitar lima menit — sebuah keunggulan signifikan dibandingkan kendaraan listrik yang membutuhkan waktu pengisian jauh lebih lama.

Namun, keunggulan tersebut tidak cukup jika tidak didukung oleh ekosistem yang memadai.

Kategori :