Lestarikan Bahasa Palembang, Dinas Pendidikan Terapkan Kurikulum Muatan Lokal

Minggu 13-04-2025,19:35 WIB
Reporter : Ilham Wahyudi
Editor : Muhadi Syukur

PALEMBANG,PALTV.CO.ID – Upaya pelestarian budaya lokal terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Palembang, salah satunya dengan memasukkan Bahasa Palembang dalam kurikulum muatan lokal di jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Adrianus Amri, mengungkapkan bahwa kebijakan ini telah diterapkan sesuai dengan Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 39 Tahun 2023.


Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Adrianus Amri, --Foto : Ilham - PALTV

“Kami sudah memasukkan kurikulum muatan lokal Bahasa Palembang ke dalam pembelajaran di sekolah-sekolah. Tujuannya agar siswa dapat mengenal Bahasa Palembang yang asli dan benar, serta tidak terkikis oleh perkembangan zaman,” ujar Adrianus Amri.

Mata pelajaran ini diberikan selama dua jam pelajaran setiap minggunya, khusus untuk siswa kelas 3 hingga 6 SD dan kelas 7 hingga 9 SMP. Materi yang diajarkan pun berbeda dengan Bahasa Palembang sehari-hari yang biasa digunakan masyarakat.

BACA JUGA:UMKM Naik Kelas! BRI Dorong Tien Cakes and Cookies Jadi Bisnis Makin Cuan

BACA JUGA:120 Unit Bus Trans Musi Bakal Dilelang Dishub Palembang, Ini Sebabnya !!


Dinas Pendidikan berharap generasi muda tidak hanya mengenal bahasa daerah, tetapi juga turut menjaga warisan budaya dan adat istiadat yang selama ini mulai tergerus.--Foto : Ilham - PALTV

“Bahasa Palembang yang diajarkan bukan bahasa pasaran, melainkan bahasa yang lebih halus dan mendekati bentuk aslinya. Bahkan banyak unsur yang mirip dengan bahasa dari daerah Jawa,” tambahnya.

Dengan masuknya Bahasa Palembang ke dalam kurikulum sekolah, Dinas Pendidikan berharap generasi muda tidak hanya mengenal bahasa daerah, tetapi juga turut menjaga warisan budaya dan adat istiadat yang selama ini mulai tergerus.

“Melalui pelajaran ini, kami berharap budaya dan adat Palembang dapat terus tersosialisasikan kepada generasi muda, sehingga bisa tetap hidup dan terjaga,” tutup Adrianus.

Langkah ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak yang menilai pentingnya pelestarian identitas daerah, khususnya di tengah arus globalisasi yang semakin kuat.

Kategori :