BRI Dorong Klaster Tenun Ulos Bangkit, Perempuan Lokal Makin Berdaya!

BRI Dorong Klaster Tenun Ulos Bangkit, Perempuan Lokal Makin Berdaya!--Foto: dok. Bank bri
PALTV, CO.ID- Perempuan Indonesia kini memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan sosial.
Seiring berkembangnya zaman, mereka memiliki lebih banyak ruang untuk tumbuh dan berkontribusi, tak hanya bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi keluarga dan komunitas sekitar.
Kesadaran inilah yang menjadi pijakan Marlinda Yanti Panggabean, Ketua Klaster Usaha Rumah Ulos, untuk melangkah lebih jauh.
Ia tak sekadar ingin mengubah nasib pribadi, tapi juga mengajak perempuan lain di sekitarnya agar bisa mandiri secara ekonomi dan hidup lebih sejahtera.
BACA JUGA:Terbongkar! Dugaan Korupsi Proyek Tol Rp1,2 Triliun Diselidiki Kejati Lampung
BACA JUGA:Polres Muba Keluarkan Surat Edaran Larangan Musik Remix
Tinggal di Desa Lumban, Kecamatan Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara, Marlinda hidup dalam keterbatasan. Bersama sang ibu, ia mengandalkan tenun ulos sebagai mata pencaharian.
Namun, jerih payah mereka selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu hanya menghasilkan sedikit rupiah dari pengepul.
Kondisi tersebut memacu Marlinda untuk mencari jalan keluar. Ia mulai mengeksplorasi potensi penjualan digital.
BRI Dorong Klaster Tenun Ulos Bangkit, Perempuan Lokal Makin Berdaya!--Foto: dok. Bank bri
“Saya berpikir, bagaimana caranya agar penghasilan kami meningkat. Lalu saya mulai mencoba menjual kain ulos secara online. Dari situ saya sadar, tenun ulos yang kami buat punya nilai jual tinggi jika dipasarkan langsung ke konsumen,” kenangnya.
Pada 2008, Marlinda mendirikan usaha kecil bernama Linda Gabe Ulos. Meski bermodal terbatas, usaha ini perlahan tumbuh berkat ketekunan dan semangat pantang menyerah.
Yang awalnya hanya dikelola 2-3 orang, kini berkembang menjadi klaster usaha dengan lebih dari 100 anggota.
BRI Dorong Klaster Tenun Ulos Bangkit, Perempuan Lokal Makin Berdaya!--Foto: dok. Bank bri
Mayoritas anggota klaster ini adalah perempuan dari berbagai usia. Meski sudah mahir menenun, banyak dari mereka masih hidup dalam keterbatasan. Marlinda pun menggandeng mereka untuk bergabung dan diberdayakan bersama.
“Lewat klaster ini, kami ingin meningkatkan taraf hidup para penenun agar bisa hidup lebih layak,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: