Selain itu, biaya operasional mobil listrik jauh lebih rendah dibandingkan mobil bensin, membuatnya semakin menarik bagi konsumen.
Ditambah lagi, penggunaan mobil listrik juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon, mendukung upaya global dalam memerangi perubahan iklim.
BACA JUGA:DMI Serukan Masjid dan Musholla untuk Ciptakan Suasana Kondusif di Bulan Ramadhan
BACA JUGA:Puluhan Ribuan Jamaah Hadiri Tradisi Ziara Kubroh di Palembang
Penemuan ini juga mengancam keberadaan mobil bensin yang telah mendominasi jalanan selama lebih dari 100 tahun.
Dengan kemampuan jelajah yang jauh lebih panjang dan biaya operasional yang lebih rendah, mobil listrik diprediksi akan segera mengambil alih pasar otomotif.
Ketakutan akan kehabisan daya di tengah perjalanan, yang selama ini menjadi salah satu hambatan utama dalam adopsi mobil listrik, perlahan-lahan akan hilang.
Meskipun teknologi ini masih memerlukan penyempurnaan sebelum dapat diproduksi secara massal, langkah besar yang diambil oleh para peneliti Korea Selatan ini telah membuka pintu menuju revolusi transportasi hijau.
BACA JUGA:Puluhan Ribuan Jamaah Hadiri Tradisi Ziara Kubroh di Palembang
BACA JUGA:Sriwijaya FC Incar Sejumlah Pemain Muda Berbakat untuk Musim 2025/26
Dalam beberapa tahun ke depan, kita mungkin akan melihat lebih banyak mobil listrik melintas di jalanan, sementara pom bensin perlahan-lahan menjadi peninggalan masa lalu.
Tidak hanya menguntungkan dari segi ekonomi dan lingkungan, penemuan ini juga menjadi bukti nyata bagaimana inovasi teknologi dapat mengubah cara kita hidup.
Dengan semakin berkembangnya teknologi baterai, masa depan transportasi yang lebih bersih, efisien, dan terjangkau semakin dekat dengan kenyataan.
partikel silikon yang ukurannya 1.000 kali lebih besar dari yang biasa digunakan dalam baterai konvensional.--ilustrasi pribadi
Bagi para penggemar mobil bensin, mungkin inilah saatnya untuk mulai mempertimbangkan beralih ke kendaraan listrik.
BACA JUGA:Jangan Salah Paham! 5 Fakta Penting Tentang Airbag yang Wajib Diketahui