Pangsa Mobil Bensin Turun di Bawah 90% Seiring Lonjakan Kendaraan Elektrifikasi

Selasa 11-02-2025,10:43 WIB
Reporter : said prakata
Editor : Hanida Syafrina

BACA JUGA:Mission: Impossible – The Final Reckoning Hadir dengan Nostalgia dan Aksi Spektakuler!

Selain itu, dengan semakin tingginya harga bahan bakar fosil, banyak konsumen mulai mempertimbangkan efisiensi biaya operasional mobil listrik yang lebih ekonomis dibandingkan mobil berbahan bakar bensin.

Namun, meskipun tren elektrifikasi terus meningkat, masih ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi industri otomotif nasional dalam mempercepat transisi ini.

Salah satu tantangan utama adalah harga kendaraan listrik yang masih relatif tinggi dibandingkan mobil berbahan bakar bensin.

Selain itu, jaringan infrastruktur pengisian daya di Indonesia masih perlu diperluas agar adopsi kendaraan listrik dapat berjalan lebih cepat.

BACA JUGA:Aswari Rivai Mangkir Lagi Sebagai Saksi Kasus Korupsi Pertambangan, Keenam Kalinya Tanpa Keterangan

BACA JUGA:Siswa SMA Negeri 4 Palembang Dapat Ikuti SNBP 2025

Di tengah transisi ini, para produsen otomotif terus berinovasi untuk memenuhi permintaan pasar yang kian dinamis.

Berbagai merek, baik dari Jepang, Korea, maupun produsen lokal, semakin aktif menghadirkan kendaraan listrik dengan harga yang lebih terjangkau dan teknologi yang lebih canggih.

Persaingan yang semakin ketat ini diharapkan dapat mendorong harga kendaraan listrik menjadi lebih kompetitif dalam beberapa tahun ke depan.

Momentum pertumbuhan kendaraan elektrifikasi ini juga menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk mengembangkan industri baterai kendaraan listrik.

BACA JUGA:Pintu Rumah Dibuka Paksa, IRT Palembang Laporkan Oknum Sales ke Polrestabes.

BACA JUGA:Aswari Rivai Mangkir Lagi Sebagai Saksi Kasus Korupsi Pertambangan, Keenam Kalinya Tanpa Keterangan

Sebagai salah satu negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam rantai pasok industri baterai global.

Dengan adanya investasi dari berbagai perusahaan multinasional dalam pengolahan bahan baku baterai di Indonesia, ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri dapat berkembang lebih cepat.

Secara keseluruhan, tahun 2024 menjadi titik balik bagi industri otomotif Indonesia.

Kategori :