Pangsa Mobil Bensin Turun di Bawah 90% Seiring Lonjakan Kendaraan Elektrifikasi

Selasa 11-02-2025,10:43 WIB
Reporter : said prakata
Editor : Hanida Syafrina

Jika pada 2023 jumlah kendaraan ICE yang diekspor mencapai 290.772 unit, maka pada 2024 angka tersebut turun menjadi 276.089 unit.

Meski begitu, beberapa model seperti Toyota Veloz dan Fortuner tetap menjadi kontributor utama dengan total ekspor mencapai 110.714 unit.

BACA JUGA:Sriwijaya FC Menang Tipis atas PSMS Medan, Bertahan di Liga 2 Indonesia Berkat Gol Spektakuler Reyhan Firdaus

BACA JUGA:Pintu Rumah Dibuka Paksa, IRT Palembang Laporkan Oknum Sales ke Polrestabes.

Tidak hanya di pasar ekspor, pergeseran tren menuju elektrifikasi juga terjadi di dalam negeri. Penjualan mobil listrik murni atau Battery Electric Vehicle (BEV) di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat.

Pada 2023, penjualan BEV hanya menyentuh angka 17.051 unit dengan pangsa pasar sebesar 1,7%. Namun, pada 2024, penjualan melonjak hingga 43.188 unit, meningkatkan pangsa pasar BEV menjadi 5% dari total penjualan mobil nasional.

Sebaliknya, dominasi mobil bensin mulai tergerus. Penjualan mobil ICE di Indonesia turun menjadi 762.495 unit pada 2024, dengan pangsa pasar 88,1%.


ekspor mobil berbasis elektrifikasi melonjak tajam--ilustrasi pribadi

Ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah industri otomotif nasional pangsa pasar mobil berbasis bensin turun di bawah 90%. Sebagai perbandingan, pada 2023, pangsa mobil ICE masih berada di angka 92,9%.

BACA JUGA:Jelang Pelantikan, Ratu Dewa Tekankan Semua Program Adalah Prioritas

BACA JUGA:Pengedar Narkotika Jenis Sabu Dituntut 8 Tahun Penjara oleh JPU Palembang

Fenomena ini mengindikasikan adanya perubahan preferensi konsumen di Indonesia yang mulai melirik kendaraan berbasis listrik sebagai alternatif utama.

Beberapa faktor yang mempengaruhi pergeseran ini antara lain semakin banyaknya pilihan model kendaraan listrik di pasar, insentif pemerintah, serta peningkatan infrastruktur pengisian daya yang mempermudah penggunaan mobil listrik.

Pemerintah Indonesia juga terus mendorong adopsi kendaraan listrik melalui berbagai kebijakan dan insentif.

Program subsidi kendaraan listrik serta pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai kota menjadi faktor utama yang mempercepat transisi ini.

BACA JUGA:DPRD Tetapkan SONNI Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Muara Enim

Kategori :