Di medan tinggi, seperti di Umling La, tantangan utama adalah ketersediaan oksigen yang rendah dan suhu dingin, yang biasanya memengaruhi performa baterai. Namun, Ioniq 5 mampu melewati tantangan tersebut dengan baik.
Selain itu, perjalanan ke Kuttanad juga menampilkan keandalan Ioniq 5 di daerah dataran rendah dan lembab. Dengan elevasi yang berada di bawah permukaan laut, tantangan ini menguji ketahanan sistem kendaraan terhadap tekanan lingkungan yang berbeda.
BACA JUGA:Atlet Pertina Muba Raih Medali Emas di Kejuaraan Piala Gubernur Lampung
BACA JUGA:Kolaborasi Kementrans & Kementan Agar Pendapatan Petani-Transmigran Lebihi Gaji Menteri
Keberhasilan ini semakin menguatkan posisi Ioniq 5 sebagai kendaraan listrik yang andal dan serbaguna.
Pencapaian Hyundai ini tidak hanya penting bagi merek tersebut, tetapi juga bagi industri kendaraan listrik secara keseluruhan.
Rekor ini menunjukkan bahwa kendaraan listrik mampu beroperasi dengan baik dalam kondisi yang sangat menantang, mengatasi kekhawatiran tentang keterbatasan performa dan jangkauan di medan ekstrem.
Hal ini juga memberikan dorongan positif bagi adopsi kendaraan listrik di pasar global, terutama di negara-negara yang memiliki medan dan cuaca beragam seperti India.
BACA JUGA:Resep Autentik Gohu Ikan Cakalang: Sensasi Asam Gurih yang Bikin Ketagihan!
Hyundai Ioniq 5 sendiri telah mendapatkan banyak pujian sejak diluncurkan, berkat desain futuristik, teknologi canggih, dan efisiensi energinya.
Mobil ini dirancang berdasarkan platform Electric Global Modular Platform (E-GMP), yang memberikan fleksibilitas dan efisiensi optimal dalam penggunaan baterai.
Platform ini juga memungkinkan pengisian daya cepat, sehingga cocok untuk perjalanan jarak jauh seperti yang dilakukan dalam pencapaian rekor ini.
Hyundai berharap, pencapaian ini akan menginspirasi konsumen untuk mempertimbangkan kendaraan listrik sebagai solusi mobilitas masa depan yang berkelanjutan.
BACA JUGA:Resep Autentik Gohu Ikan Cakalang: Sensasi Asam Gurih yang Bikin Ketagihan!