Namun, cobaan terbesar datang pada tahun 2011, ketika gelombang Arab Spring menyapu Timur Tengah. Rakyat Suriah yang menuntut demokrasi turun ke jalan, tetapi respons pemerintah adalah kekerasan mematikan.
BACA JUGA:Ibu Hamil dan Berkebutuhan Khusus Dapat pelayanan Prioritas Pada Seleksi PPPK
BACA JUGA:3 Cara Dalam Islam Saat Bimbang Menentukan Pilihan
Seiring dengan meningkatnya eskalasi, perang saudara pun pecah, mengubah Suriah menjadi medan pertempuran antara berbagai kelompok pemberontak, militer pemerintah, dan kekuatan asing yang berkepentingan di wilayah tersebut.
Upaya Mempertahankan Kekuasaan
Meskipun sempat kehilangan sebagian besar wilayah, Assad bertahan lebih lama dari yang diperkirakan banyak pihak. Dukungan dari Rusia, melalui serangan udara intensif, serta milisi Syiah yang didukung oleh Iran, memungkinkan Assad merebut kembali sejumlah wilayah strategis.
Namun, kendali penuh atas Suriah tidak pernah benar-benar tercapai. Hingga akhirnya, di tengah melemahnya angkatan bersenjata Suriah akibat sanksi internasional dan ketergantungan terhadap sekutu asing, pemberontakan terbaru pada 2024 berhasil menggulingkan pemerintahannya.
BACA JUGA:Selamat Tinggal Lag, Loading Screen! DDR5 Hadir untuk Mempercepat Segalanya
BACA JUGA:Laptop Anda Berkeringat? Tenang, Ada Solusi Pendinginan Canggih!
Kegagalan Assad dalam Membangun Kembali Suriah
Bashar al-Assad naik takhta pada tahun 2000 setelah kematian ayahnya, Hafez al-Assad.--vianratulangi/x
Setelah bertahun-tahun perang, Suriah berada dalam kondisi hancur. Infrastruktur porak-poranda, jutaan warga mengungsi ke luar negeri, dan ekonomi lumpuh akibat sanksi internasional.
Upaya Assad untuk memulihkan hubungan dengan negara-negara Arab hanya membawa sedikit perubahan, sementara negara-negara Barat tetap memandangnya sebagai paria.
Assad tidak mampu membangun kembali negara yang telah porak-poranda. Militer Suriah, yang pernah menjadi salah satu kekuatan utama di kawasan, melemah drastis.
BACA JUGA:Pameran Batu Akik, Jenis Lumuik Sungai Dareh Dibanderol Rp20 Juta!
BACA JUGA:Bagaimana Hidrofoil Membawa Kapal Melayang dan Merevolusi Transportasi Air?