Dua pembuat kolmbeng berada di daerah Sidomoyo, Beluran, Kapanewon Godean, Sleman, sementara satu lainnya berada di Dusun Diran, Sidorejo, Lendah, Kulon Progo.
Ketiganya adalah bagian dari keluarga yang sama dan tetap mempertahankan proses tradisional meski permintaan tidak lagi sebanyak dulu. Biasanya, kue ini dipasarkan melalui pedagang pasar tradisional atau langsung dibeli oleh pelanggan yang datang ke rumah mereka.
BACA JUGA:Gudeg: Hidangan Khas yang Bermula dari Yogyakarta, Tetapi juga Populer di Jawa Tengah
BACA JUGA:Nikmati Gurihnya Olos, Camilan Khas Tegal yang Praktis Dibuat
5. Harga Bersahabat, Cocok untuk Semua Kalangan
Kolmbeng dulunya bukan hanya sekadar camilan sehari-hari, tetapi juga sering dihidangkan dalam berbagai acara penting seperti hajatan, syukuran, dan perayaan kelahiran.
Namun, popularitasnya mulai meredup karena kehadiran bolu modern dengan tekstur lebih lembut dan varian rasa yang lebih beragam.
Meski begitu, kolmbeng tetap memiliki penggemar setia. Kue ini dijual dengan harga yang sangat terjangkau, yaitu Rp1.000 hingga Rp2.000 per buah, dan biasanya dikemas dalam mika berisi 10 potong.
Dengan harga tersebut, kolmbeng menjadi pilihan menarik untuk dijadikan oleh-oleh atau camilan nostalgia bagi siapa saja.
BACA JUGA:Resep Sup Kepiting Korea: Hidangan Gurih Pedas yang Menghangatkan Hati
BACA JUGA:Hazelnut Asin: Camilan Mini Kaya Rasa dan Nutrisi
Melestarikan Kolmbeng: Kuliner Tradisional yang Wajib Dicoba
Kolmbeng adalah salah satu warisan kuliner Nusantara yang membuktikan bahwa kesederhanaan dapat menghasilkan kenikmatan tak tertandingi.
Kue ini bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang cerita di balik proses pembuatannya yang penuh dedikasi.