Penurunan Harga Baterai EV, Revolusi Industri Otomotif Menjelang 2026

Rabu 23-10-2024,08:46 WIB
Reporter : said prakata
Editor : Hanida Syafrina

Saat ini, teknologi baterai berbasis lithium masih mendominasi pasar. Baterai berbasis nikel menguasai sekitar 60 persen pangsa pasar, sementara baterai Lithium Ferrophosphate (LFP) memiliki pangsa pasar sekitar 35 hingga 40 persen.

Meski begitu, teknologi baterai sodium-ion yang sedang dalam tahap pengembangan awal dianggap memiliki potensi besar untuk masa depan, meski belum mampu bersaing dengan teknologi lithium dalam waktu dekat.

BACA JUGA:Yuk Kenali Sensor Biometrik! Inovasi yang Mengubah Cara Kita Melindungi Diri

BACA JUGA:Inisiatif Baru! Pj Walikota Palembang Minta Pedagang Pasar Lemabang Ditata

Sementara itu, baterai solid-state yang sempat digadang-gadang sebagai terobosan baru dalam industri baterai, mengalami keterlambatan dalam pengembangan.

Kendati demikian, baterai berbasis lithium tetap menjadi andalan hingga beberapa tahun ke depan.


Ada dua faktor utama yang menjadi pendorong penurunan harga baterai EV.--ilustrasi pribadi

Meski ada optimisme besar dalam perkembangan teknologi baterai, industri ini dihadapkan pada tantangan yang cukup besar.

Siklus pengembangan baterai tergolong panjang, serta memerlukan keahlian manufaktur yang rumit dan memakan biaya tinggi. Kondisi ini menyebabkan pasar baterai EV hanya dikuasai oleh segelintir perusahaan besar.

BACA JUGA:Nanas Prabumulih! Langkah Kemenkumham Sumsel Menuju Perlindungan Indikasi Geografis!

BACA JUGA:Membongkar Rahasia Kecerdasan Buatan, Mengoptimalkan Prediksi Perilaku Konsumen!

Saat ini, sekitar 80 persen pasar global baterai kendaraan listrik dikuasai oleh lima perusahaan utama, yang terus berinovasi dan berinvestasi dalam pengembangan teknologi baterai.

Konsentrasi pasar yang tinggi ini membuat persaingan di industri baterai semakin ketat, di mana hanya perusahaan dengan kapasitas produksi besar dan inovasi teknologi yang mumpuni yang mampu bertahan dan mendominasi pasar.

Salah satu dampak positif dari penurunan harga baterai ini adalah terwujudnya biaya total kepemilikan kendaraan listrik yang lebih kompetitif dibandingkan mobil berbahan bakar fosil.

Goldman Sachs memprediksi bahwa pada tahun 2026, biaya total kepemilikan kendaraan listrik akan setara dengan mobil berbahan bakar bensin, terutama di negara-negara maju seperti Amerika Serikat.

BACA JUGA:Inisiatif Baru! Pj Walikota Palembang Minta Pedagang Pasar Lemabang Ditata

Kategori :