Menimbang Pro dan Kontra Insentif Mobil Hybrid: Perspektif Pengamat Otomotif

Senin 07-10-2024,14:42 WIB
Reporter : ryan kusuma
Editor : Hanida Syafrina

Berdasarkan data dari Gaikindo, penjualan mobil hybrid mencapai 6.099 unit pada Agustus 2024, meningkat 23,11% dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 4.954 unit.

Sementara itu, penjualan BEV tercatat sebanyak 5.290 unit pada Agustus 2024, naik 23,91% dibandingkan bulan Juli yang mencapai 4.269 unit.

BACA JUGA:Inilah Fasilitas Strategis Iran Yang Diincar Dalam Serangan Balasan Israel

BACA JUGA:5 Faktor Penjualan Motor Listrik di Indonesia Masih Tertinggal Meski Ada Subsidi

Meski demikian, keputusan pemerintah terkait insentif untuk mobil hybrid masih menggantung hingga saat ini. Meskipun tidak secara resmi ditolak, insentif tersebut juga belum diberikan.

Pada Agustus 2024, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui bahwa ada beberapa pihak yang menunggu kebijakan baru untuk segmen hybrid.

Namun, Airlangga menegaskan bahwa pemerintah akan tetap konsisten dengan kebijakan yang ada saat ini.

Saat itu, dia juga tidak menyebutkan secara pasti apakah insentif untuk mobil hybrid akan diberikan atau tidak, namun dia tidak menolak sepenuhnya kemungkinan tersebut.

BACA JUGA:Nggak Ribet! Ini Cara Gunakan WhatsApp di Dua HP Sekaligus

BACA JUGA:Relawan Gesit, Kerelawanan untuk Aksi Nyata Membantu dengan Keahlian dan Kepedulian

Baru-baru ini, saat ditanya mengenai rencana pemberian insentif mobil hybrid untuk tahun depan, Airlangga hanya memberikan tanggapan singkat.

"Selama ini tanpa insentif pun penjualan mobil hybrid sudah cukup baik," ujarnya singkat setelah menghadiri acara *Green Initiative Conference* di Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2024).

Secara keseluruhan, polemik mengenai insentif untuk mobil hybrid masih menjadi isu yang belum mendapatkan kepastian.

Sementara pemerintah tampak lebih fokus pada pengembangan mobil listrik murni, ada kekhawatiran bahwa ketidakjelasan ini bisa mempengaruhi kelangsungan industri otomotif, terutama bagi produsen yang bergerak di sektor mobil hybrid.

BACA JUGA:Raih Kemenangan Perdana, Sriwijaya FC Taklukkan Persikabo dengan Skor 5-1

BACA JUGA:Dahulu Rp80 Juta Sekarang Rp200 Juta, Kok Mobil LCGC Sekarang Mahal?

Kategori :