Organisasi ini juga telah meningkatkan kemampuan senjatanya dengan mengubah roket tak berpemandu menjadi roket berpemandu presisi, yang meningkatkan akurasi serangan terhadap Israel.
Selain itu, Hizbullah juga memiliki rudal antitank seperti Kornet buatan Rusia dan Toophan buatan Iran, yang merupakan versi rudal TOW Amerika.
Rudal ini terkenal efektif dalam menghadapi kendaraan lapis baja Israel, terutama selama Perang Lebanon 2006. Kelompok ini juga dilaporkan memiliki rudal Yakhont buatan Rusia yang digunakan dalam serangan terhadap kapal perang Israel.
BACA JUGA:Kabar Gembira untuk Para UMKM Palembang! Fitri-Nandri Siap Suntik Dana Usaha Anda
Di sisi lain, Hizbullah juga menggunakan drone untuk operasi pengintaian dan serangan. Beberapa drone yang digunakan termasuk model Ayoub dan Mersad, yang diproduksi secara lokal.
Meskipun menghadapi kekuatan besar seperti IDF, Hizbullah telah menunjukkan kemampuan mereka untuk menghadapi sistem pertahanan canggih seperti Iron Dome Israel.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF)
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terdiri dari angkatan darat, angkatan udara, dan angkatan laut.
BACA JUGA:Cara Cepat Crop Foto Otomatis di Google Photos, Gak Ribet!
BACA JUGA: Pilkada 2024, Catat Janji RD Bakal Sulap Palembang Jadi Wisata kota Tua
Berbeda dengan LAF, keanggotaan di IDF bersifat wajib bagi warga negara Israel yang berusia 18 tahun, terutama yang beragama Yahudi, Druze, atau Sirkasia.
Pria diwajibkan untuk bertugas selama minimal 32 bulan, sementara wanita bertugas minimal dua tahun. Namun, ada pengecualian bagi warga Arab Israel dan wanita religius.
IDF menempati peringkat ke-17 dari 145 negara dalam hal kekuatan militer menurut GlobalFirepower.com.
Pada tahun 2023, IDF memiliki sekitar 170.000 personel aktif yang terdiri dari 130.000 tentara darat, 10.000 personel angkatan laut, dan 30.000 personel angkatan udara.
BACA JUGA:Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah DilaporkanTewas, Netanyahu : Perang Belum Usai