Yuk Nonton, Amanda Manopo Perankan Tokoh Utama di Film 'Kupu-Kupu Kertas'

Senin 23-09-2024,10:19 WIB
Reporter : Yanri
Editor : Abidin Riwanto


Amanda Manopo, aktris muda berbakat asal Jakarta, menghadapi tantangan besar saat terlibat dalam proyek film Kupu-Kupu Kertas, di mana ia memerankan karakter Ning.--SUMBER FOTO: INSTAGRAM@AMANDAMANOPOO

Sebelum proses pengambilan gambar dimulai, ia sempat mengalami demam selama tiga hari. Kondisi kesehatannya yang menurun ini memaksanya untuk absen dari jadwal syuting. 

“Saking stresnya, sebelum syuting aku sampai demam tiga hari,” ungkap Amanda. “Akhirnya enggak jadi syuting karena aku sakit, pressure-nya besar banget untuk memerankan karakter ini.”

Meski mengalami tekanan yang luar biasa, Amanda bersyukur karena memiliki tim dan rekan kerja yang selalu mendukungnya selama proses syuting berlangsung.

Salah satu hal yang membantunya melewati masa-masa sulit tersebut adalah kehadiran lawan main serta tim produksi yang sabar dan mendampingi.

BACA JUGA:Devin dan Muti Raih Medali Emas Kategori Double Stroke Putri Turnamen Woodball Piala Pangdam II Sriwijaya

BACA JUGA:Age Raih Juara Open Tournament Woodball HUT Ke-79 TNI Putra Piala Pangdam II Sriwijaya Nomor Single Stroke

Mereka memberikan dukungan dan bimbingan sehingga Amanda bisa terus belajar dan memberikan penampilan terbaik dalam setiap adegan.

Amanda mengaku sangat beruntung karena bisa bekerja sama dengan aktor-aktor yang membantunya untuk menghayati perannya.

“Untungnya partner aku sangat mengayomi dan bisa membimbing supaya kami berdua bisa memberikan yang terbaik,” ujarnya.

Selain Amanda Manopo, film Kupu-Kupu Kertas juga dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris kenamaan Indonesia.

Di antaranya adalah Chicco Kurniawan yang memerankan Ikhsan, Fajar Nugra yang berperan penting dalam cerita, serta aktor lain seperti Iwa K, Reza Arap, Ayu Laksmi, dan Samo Rafael.

Dengan jajaran pemain yang kuat serta cerita yang mengangkat konflik sejarah Indonesia, Kupu-Kupu Kertas diperkirakan akan menjadi salah satu film yang menarik perhatian publik.

Film ini mengisahkan dilema yang dihadapi oleh banyak orang pada masa pasca tragedi 1965, ketika perbedaan ideologi menyebabkan konflik besar di masyarakat.

Emil Heradi, sutradara yang menggarap film ini, dikenal sebagai sosok yang mampu menyampaikan cerita dengan pendekatan yang humanis, dan diharapkan ia bisa membawa emosi yang mendalam ke dalam film ini.

Kategori :