Selama proses pembuatan kimchi, mereka berbagi cerita, warisan budaya, dan pengetahuan tentang warisan keluarga.
BACA JUGA:Ajaib! Minyak Goreng bisa Jernih Seperti Baru Beli Berikut Caranya
BACA JUGA:Apakah Dogecoin Sudah Game Over di Tahun Ini? Begini Faktanya!
Nilai budaya kimchi juga tercermin dalam kehadirannya dalam makanan sehari-hari di Korea. Kimchi sering kali disajikan sebagai banchan, atau hidangan sampingan, yang menyertai nasi dan hidangan utama lainnya.
Rasanya yang pedas, segar, dan asam membuatnya makin sempurna dengan hidangan utama yang lebih gurih atau berlemak.
Dalam masakan Korea, kimchi juga digunakan sebagai bahan dalam sup, guk, dan jjigae (semacam rebusan atau semur).
Selain menjadi bagian penting dari makanan sehari-hari, kimchi juga dikaitkan dengan manfaat kesehatan yang luar biasa.
BACA JUGA:Cara Mengatur Keuangan dengan Gaji UMR: Tips Simpel agar Uang Tetap Cukup
Dengan proses fermentasinya, kimchi menjadi kaya akan probiotik, enzim, dan antioksidan alami yang dapat meningkatkan pencernaan, meningkatkan kekebalan tubuh, dan melawan radikal bebas dalam tubuh.
Bahan-bahan seperti bawang putih, cabai merah, dan jahe dalam kimchi juga memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-kanker.
Dalam beberapa dekade terakhir, popularitas kimchi telah meluas ke seluruh dunia. Bukan hanya di restoran Korea, tetapi juga di dapur rumah tangga di berbagai negara.
Masyarakat internasional semakin mengakui nilai gizi dan kelezatan kimchi. Seiring dengan itu, industri kimchi Korea juga berkembang pesat, dengan berbagai merek dan varian kimchi yang ditawarkan di pasar global.
BACA JUGA:Selain Menyegarkan, Ternyata Ini Manfaat Buah Naga
Dalam setiap gigitan kimchi, terdapat sejarah dan budaya yang kaya. Kimchi bukan hanya makanan, tetapi juga cerminan dari warisan yang diwariskan dari generasi ke generasi di Korea.