PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Kimchi, makanan khas Korea yang sudah tak asing lagi yang telah menjadi Populer di seluruh dunia.
Tetapi di balik kelezatan dan popularitasnya, terdapat sejarah panjang yang terjalin erat dengan tradisi dan budaya Korea.
Sejarah Kimchi, awalnya kimchi disebut "chimchae" dan terdiri dari sayuran yang difermentasi dengan garam.
Orang Korea kuno sadar akan manfaat dari proses fermentasi ini, tidak hanya untuk mengawetkan makanan saja agar tahan lama, tetapi juga untuk meningkatkan nilai gizi dan rasa.
BACA JUGA:Magical Elixir, Minuman Ajaib untuk Membasahi Dahaga dengan Rasa yang Menakjubkan
BACA JUGA:Dibilang Idiot, Ameena Kembali Dihina oleh Haters! Atta dan Aurel Murka
Selama berabad-abad, resep kimchi berkembang dengan pengenalan bumbu-bumbu tambahan seperti bawang putih, jahe, cabai merah, dan ikan asin.
Setiap daerah di Korea bahkan memiliki variasi unik dari kimchi dengan bumbu dan metode fermentasi yang berbeda.
Kimchi pada awalnya hanya terdiri dari kol yang difermentasi, tetapi seiring waktu, bahan-bahan lain seperti lobak, wortel, dan daun selada juga dijadikan bahan utama dalam pembuatan kimchi.
Kimchi tidak hanya makanan sehari-hari di Korea, tetapi juga merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya dan perayaan.
BACA JUGA:Waspada, Ini Dampak Buruk Jika Anda Sering Tidur Larut Malam
BACA JUGA:Mitos atau Fakta! Makan Malam Membuat Berat Badan Naik
Di Korea, ada festival yang didedikasikan khusus untuk kimchi yang disebut "Gwangju Kimchi Festival". Pada festival ini, pengunjung dapat mempelajari cara membuat kimchi secara tradisional, mencicipi berbagai jenis kimchi, dan menikmati pertunjukan budaya Korea yang kaya.
Tradisi membuat kimchi juga menjadi momen penting dalam kehidupan keluarga. Pada musim gugur, keluarga Korea berkumpul untuk membuat kimchi dalam jumlah besar yang akan digunakan sepanjang musim dingin.
Ini bukan hanya kegiatan memasak biasa, tetapi juga merupakan kesempatan untuk saling membantu dan mempererat hubungan antar anggota keluarga.