BACA JUGA:Game terbaru Visions of Mana sudah di rilis
Ini menjadi salah satu alasan utama mengapa banyak pengelola gedung memutuskan untuk melarang mobil listrik parkir di area tersebut.
Fenomena ini bukan hanya terjadi di China. Di Korea Selatan, pemerintah setempat telah memberlakukan peraturan serupa.
Mereka melarang kendaraan listrik yang daya baterainya di atas 90 persen untuk diparkir di basement.
Langkah ini diambil setelah sebuah kebakaran yang melibatkan kendaraan listrik merusak satu blok apartemen dan lebih dari 140 mobil di sebuah tempat parkir bawah tanah.
BACA JUGA:Tecno luncurkan smartphone lipat terbaru yaitu Phantom Ultimate 2
BACA JUGA: Ribuan Anggota Pemuda Pancasila Nyatakan Dukungan Penuh untuk RD-PS
Kasus-kasus kebakaran seperti ini menimbulkan kekhawatiran global tentang keselamatan kendaraan listrik, terutama ketika diparkir di tempat-tempat yang sulit diakses oleh tim penyelamat.
Meskipun kendaraan listrik semakin populer karena dianggap ramah lingkungan dan efisien, beberapa pihak mulai mempertanyakan apakah infrastruktur parkir yang ada sudah siap untuk mengakomodasi teknologi ini secara aman.
Menanggapi situasi ini, Rani, seorang ahli keselamatan transportasi, menyatakan bahwa larangan parkir di basement bisa dipahami dari sudut pandang keamanan.
Menurutnya, mobil listrik memang memiliki risiko kebakaran yang lebih tinggi, terutama terkait dengan baterai yang digunakan.
BACA JUGA:Pertama Kali, Kopi Pagaralam Diberangkatkan ke Malaysia Melalui Pelabuhan Boom Baru
BACA JUGA: Simak, Ini Inovasi Terbaru dalam Teknologi Pendidikan Jarak Jauh
Namun, ia juga menekankan bahwa solusi jangka panjang harus ditemukan. “Larangan ini mungkin bersifat sementara, tapi kita tidak bisa terus melarang kendaraan listrik parkir di basement selamanya.
Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan teknologi pemadam kebakaran yang lebih efektif dalam menangani kebakaran kendaraan listrik, serta desain basement yang lebih ramah bagi kendaraan listrik,” ujar Rani.