PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Nissan Motors Distributor Indonesia (NMDI) telah menghadapi tantangan pasokan mobil setelah pabrik mereka di Indonesia berhenti berproduksi sejak tahun 2020.
Penutupan pabrik Nissan di Indonesia pada Mei 2020 merupakan bagian dari kebijakan global Nissan Motor Co., Ltd. untuk memusatkan produksi mereka di pabrik Thailand sebagai basis tunggal untuk Asia Tenggara.
Langkah ini merupakan bagian dari transformasi perusahaan untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, stabilitas keuangan, dan meningkatkan profitabilitas menjelang akhir tahun fiskal 2023.
Menurut data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), impor mobil Nissan ke Indonesia sepanjang Januari hingga Mei 2024 mencapai 312 unit, mengalami penurunan 8,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatatkan 340 unit.
BACA JUGA:Mengapa Motor Matic 125 CC Dianggap Gagal? Temukan Jawabannya di Sini!
Sebagai distributor resmi, PT NMDI juga berfokus pada menjaga kualitas layanan purna jual mereka. Mereka memastikan bahwa pemilik mobil Nissan di Indonesia tetap mendapatkan dukungan penuh dari segi suku cadang, perawatan, dan layanan purna jual lainnya.
Hal ini mencakup jaringan bengkel resmi yang tersebar luas di seluruh Indonesia untuk memastikan ketersediaan suku cadang dan teknisi terlatih yang siap memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
Bima Aristyanto, Head of Sales & Product Planning PT NMDI, menegaskan bahwa Nissan tidak hanya fokus pada pengadaan produk-produk baru, tetapi juga memastikan bahwa layanan purna jual mereka tetap optimal.
"Kami berkomitmen untuk menggenjot produk-produk baru yang diimpor dari Thailand dan Jepang, sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pasar," ungkapnya. Hal ini mencerminkan strategi Nissan dalam menjaga loyalitas pelanggan di tengah dinamika pasar otomotif yang terus berubah.
BACA JUGA:Tingkatkan Keimanan, PALTV Gelar Pengajian Rutin Kamis Malam Setiap Bulan
. Meskipun demikian, Nissan tetap aktif mengimpor berbagai model yang sesuai dengan permintaan pasar. Dari Thailand, model-model seperti Terra VL 2.5 AT 4x4 dan Magnite Premium Turbo CVT tetap menjadi pilihan konsumen di Indonesia yang menginginkan kendaraan dengan performa dan fitur terbaru.
Sementara itu, dari Jepang, Nissan mengimpor model-model seperti All New Serena Highway Star 2.0 AT dan Leaf, yang menunjukkan komitmen mereka terhadap menyediakan produk-produk inovatif di pasar Indonesia.
Aristyanto menjelaskan bahwa meskipun model-model ini diimpor dalam kondisi completely built up (CBU), Nissan tetap memastikan bahwa standar kualitas dan spesifikasi yang dijanjikan kepada konsumen tetap terjaga, sesuai dengan reputasi global mereka.
Transformasi industri otomotif global, termasuk keputusan Nissan untuk mengonsolidasikan produksi di Asia Tenggara, mempengaruhi strategi dan kebijakan perusahaan di berbagai negara termasuk Indonesia.
BACA JUGA:Peretas Gunakan Tampilan Laba Laba dan Kelelawar Pada Pengguna Apple Vision Pro.