PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Sebuah rumah mewah yang terletak di tepi danau tempat Aung San Suu Kyi, pemimpin demokrasi Myanmar, menghabiskan bertahun-tahun lamanya menjadi tahanan rumah.
Rumah yang menjadi sorotan publik lantaran penuh polemik ini, akhirnya dilelang dan akan dijual pada Rabu, 20 Maret 2024.
Namun, meskipun ditawarkan dengan harga minimum US$150 juta, tidak ada yang tertarik untuk menawar rumah tersebut, menurut para pejabat yang mengawasi proses pelelangan.
Rumah dua lantai yang dikelilingi oleh tanah seluas 1,9 hektar tersebut menjadi pusat perhatian.
BACA JUGA:Dinas Pendidikan OKU Minta Sekolah Selenggarakan Pesantren Kilat Selama Ramadan
Karena perselisihan properti yang berlangsung puluhan tahun antara Aung San Suu Kyi yang merupakan pemenang Nobel Perdamaian dan saudara laki-lakinya.
Proses pelelangan rumah ini menjadi sorotan bagi sejumlah orang, terutama para jurnalis, yang berkumpul di luar rumah kolonial di University Avenue, tempat rumah tersebut berada.
Sebelum pelelangan dimulai, para pejabat mengumumkan pembukaan lelang dengan membunyikan bel kecil sebanyak tiga kali.
Namun, meskipun harga minimum ditetapkan sebesar US$150 juta, tidak ada penawaran yang diajukan oleh para calon pembeli yang hadir.
Juru lelang kemudian mengumumkan bahwa tidak ada yang menawar, dan proses lelang pun ditutup dengan keheningan.
Rumah ini memiliki nilai sejarah yang signifikan karena selama kurang lebih 15 tahun, Aung San Suu Kyi tinggal di dalamnya sebagai tahanan rumah yang dikepung oleh tembok.
Pada masa tersebut, dia menjadi terkenal sebagai tokoh yang memimpin demonstrasi besar-besaran menentang rezim militer pada tahun 1988.
Meskipun dikurung di dalam rumah tersebut, Aung San Suu Kyi tetap aktif bermain piano, membaca novel detektif, dan bermeditasi.