Kipas radiator biasanya akan menyala pada suhu tertentu dan mati secara otomatis pada suhu tertentu.
Namun, jika kipas terus berputar tanpa henti, mungkin sirkulasi cairan pendingin mesin tidak berfungsi dengan baik. Hal ini biasanya terjadi pada pompa air yang mulai rusak.
Oleh karena itu, penting bagi Sahabat Garasi untuk melakukan perawatan berkala pada komponen mesin, termasuk pompa air. Berikut adalah cara untuk merawatnya:
BACA JUGA:Rahasia Bagi Pengendara Pemula: Fungsi Tombol-Tombol Kemudi untuk Berkendara Lebih Aman dan Efisien
1. Menguras Cairan Radiator
Pastikan mesin mobil dalam keadaan dingin sebelum melakukan pengurasan cairan radiator. Kemudian, longgarkan katup pembuangan di bagian bawah radiator.
Jika tidak ada katup, Anda bisa langsung membuka selang di bagian bawah radiator.
Disarankan untuk membuang cairan radiator ke tanah karena cairan tersebut mungkin mengandung bahan beracun yang dapat membahayakan tanaman, hewan, bahkan manusia.
2. Melepaskan Fan Belt
BACA JUGA:Ban Sepeda Motor Ada Kadaluarsanya? Mitos Atau Fakta
Langkah berikutnya adalah melepaskan fan belt. Setelah melepaskan fan belt, Anda dapat melepas semua komponen yang terhubung ke pompa air, seperti fan shroud, kipas, bracket, penutup timing belt, dan aksesori mesin lainnya.
Melepaskan komponen-komponen ini penting agar proses perbaikan dapat berjalan lancar tanpa hambatan.
3. Mengganti Gasket
Dalam proses ini, pastikan untuk tidak terburu-buru sehingga udara dalam sistem pendingin dapat keluar dengan sempurna. Anda juga bisa mengisi cairan radiator dengan menggunakan cairan radiator bekas jika masih dalam kondisi baik.
BACA JUGA:Pentingnya Pemeriksaan Mobil Sebelum Mudik untuk Keamanan dan Kenyamanan
Memperbaiki pompa air mobil memang bisa menjadi tugas yang rumit dan sulit. Oleh karena itu, disarankan untuk membawa mobil ke bengkel terdekat untuk menghindari kerusakan lebih lanjut.*