Manfaat Lapar (Puasa) Menurut Profesor Yoshinori Ohsumi, BenarkahTubuh Menjadi Lebih Sehat?

Minggu 17-03-2024,06:00 WIB
Reporter : juliadi azwan
Editor : Hanida Syafrina

BACA JUGA:Kabar Gembira! ASN, PPPK dan Anggota DPRD Kabupaten OKI Akan Terima THR pada Awal April 2024

Ketika sel-sel yang berpotensi menjadi kanker terdeteksi dalam tubuh, proses autophagy akan membantu menghancurkan mereka sebelum mereka dapat berkembang menjadi tumor yang berbahaya.

Dengan demikian, puasa dan aktivasi autophagy dapat menjadi strategi penting dalam pencegahan kanker.

Selain itu, autophagy juga memiliki peran dalam menjaga kesehatan sel-sel tubuh secara umum.

Dengan membersihkan sel-sel yang rusak atau tidak sehat, autophagisom membantu memperpanjang umur sel dan mengurangi risiko penyakit degeneratif terkait usia, seperti Alzheimer dan Parkinson.

BACA JUGA:Mahasiswa Unsri Tewas di Tempat Setelah Terlindas Truk Boks di Atas Jembatan Keramasan

Namun, penting untuk dicatat bahwa puasa tidak boleh dilakukan secara berlebihan atau tanpa pengawasan medis yang tepat.

Puasa yang tidak terkontrol dapat menyebabkan masalah kesehatan serius dan bahkan berbahaya.

Oleh karena itu, sebelum memulai program puasa atau mengubah pola makan, konsultasikan terlebih dahulu dengan profesional medis.

Dengan demikian, penemuan Profesor Yoshinori Ohsumi tentang manfaat autophagy yang dipicu oleh puasa telah membuka jalan baru dalam pemahaman kita tentang kesehatan manusia.

BACA JUGA:Semarak Ramadan, Masjid Kimarogan Palembang Gelar Buka Bersama Hingga Cawisan Subuh

Puasa terkontrol dapat menjadi alat yang efektif dalam memperbaiki dan melindungi tubuh dari penyakit-penyakit serius. Namun, penting untuk diingat bahwa keseimbangan dan pengawasan medis tetaplah kunci dalam menjalani puasa untuk kesehatan yang optimal.*

Kategori :