Di sepanjang perjalanan, pohon kapur barus yang kokoh menambah keajaiban dan kekeramatannya.
Pohon kapur barus, dengan usianya yang hampir mencapai seribu tahun, menghadirkan aura spiritual yang kuat.
Dalam budaya Jepang, pohon ini dihormati sebagai simbol keabadian dan hubungan antara manusia dengan alam semesta.
Keberadaannya yang megah seringkali menjadi inspirasi dalam berbagai karya seni, termasuk film-film terkenal seperti "My Neighbor Totoro", di mana pohon tersebut menjadi tempat tinggal bagi roh hutan.
BACA JUGA:Ternyata Inilah 6 Hal yang Menjadi Penyebab Stang Motor Goyang Saat Digunakan Berkendara!
Tapi kisah menarik dari tempat suci ini tak berhenti di sana. Kumano Nachi Taisha dan Wihara Buddha Seigantoji, meskipun kini berdiri terpisah, dulunya bersatu dalam hubungan spiritual yang erat.
Mereka menyediakan tempat ibadah bagi pengikut Shintoisme dan Buddha, mencerminkan kerukunan antaragama yang telah ada sejak zaman dulu.
Meskipun dipisahkan pada abad ke-19 oleh pemerintah Meiji, kedua tempat ini tetap terhubung secara spiritual dan menggambarkan harmoni di hadapan alam.
Salah satu momen paling mengesankan dalam kalender festival kuil adalah Festival Api Nachi yang diselenggarakan setiap tanggal 14 Juli.
BACA JUGA:Meraih Puncak, Jejak Karir Dwayne 'The Rock' Johnson Menuju Kehadiran Sebagai Aktor Papan Atas
Dalam ritual kuno ini, obor dinyalakan dan dibawa turun ke jalur Air Terjun Nachi sebagai bagian dari prosesi yang membangkitkan kekuatan alam.
Dengan demikian, Kuil Shinto dan Wihara Buddha di dekat Air Terjun Nachi tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga sebuah perpaduan spiritualitas dan keindahan alam yang memikat.
Di balik kebesaran arsitektur dan ritual-ritual kuno, terdapat pesan universal tentang harmoni, kerukunan, dan keberadaan kita sebagai bagian tak terpisahkan dari alam semesta yang luas.*