Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Isra' ayat 1, yang artinya:
"Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjid Al Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."
Isra Miraj terbagi menjadi dua peristiwa. Pertama, Isra yaitu perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Pada saat itu, Rasulullah SAW melakukan perjalanan mengendarai Buraq.
Sementara Mi’raj yaitu perjalanan Rasulullah SAW dari Bumi ke langit ke-7 dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha bertemu dengan Allah SWT, untuk menerima perintah mendirikan salat secara langsung.
BACA JUGA:Bukan Hanya Mencari Nafkah, Ini Peran seorang Ayah dalam Keluarga Menurut Islam
Turunnya perintah Salat 5 Waktu pertama kali pada bulan Rajab.--freepik.com/@rawpixel.com
2. Turunnya perintah Salat 5 Waktu
Bersamaan dengan Isra Mi'raj, Allah SWT memerintahkan Rasulullah SAW untuk menjalankan salat 5 waktu pertama kalinya.
Awalnya, jumlah salat yang diwajibkan adalah 50 rakaat. Namun, atas permintaan Rasulullah dan saran Nabi Musa AS, Allah SWT menguranginya menjadi 17 rakaat, yang terdiri dari Subuh 2 rakaat, Dzuhur 4 rakaat, Ashar 4 rakaat, Maghrib 3 rakaat, dan terakhir Isya 4 rakaat.
3. Perubahan Arah Kiblat
BACA JUGA:Waspada! Ini 4 Tanda Lemahnya Iman, Yuk Kenali Jangan Sampai Kamu Terlena!
Pada pertengahan bulan Rajab terjadi peristiwa perubahan arah kiblat dari Baitul Maqdis (Masjid Al Aqsa) ke Ka'bah di Mekah.--pexels.com/@shahbaz-hussain
Pada pertengahan bulan Rajab terjadi peristiwa perubahan arah kiblat dari Baitul Maqdis (Masjid Al Aqsa) ke Ka'bah di Mekah, setelah hijrahnya Rasulullah SAW ke Madinah.
Perintah ini diabadikan dalam surat Al-Baqarah ayat 144, yang artinya:
"Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya."