Lebih lanjut, Jisman menyebut bahwa hingga saat ini Indonesia telah memiliki 28 konversi bersertifikat dan 13 bengkel konversi yang terdaftar dalam platform digital dengan kapasitas konversi mencapai 38.124 unit per tahun.
Salah satu strategi lain yang diterapkan adalah pengembangan platform digital dan intensifikasi sosialisasi program konversi.
Jisman menjelaskan bahwa lebih dari 5.500 orang telah berpartisipasi dalam sosialisasi tersebut, yang melibatkan kegiatan seperti pameran, bimbingan teknis, dan talk show radio.
Selain itu, Kementerian ESDM juga telah menyelenggarakan pelatihan dan workshop di beberapa wilayah, melibatkan 617 peserta dari SMK otomotif, bengkel UMKM, Bengkel Universitas, dan Balai Latihan Kerja.
BACA JUGA:Hadir Sebagai Pesaing! Inilah BYD Seal Yang Akan Menantang Hyundai Ioniq 6 di Indonesia
Mengenai realisasi anggaran Kementerian ESDM tahun 2023, tercatat sebesar 89,96% dari total anggaran Rp 6,87 triliun. Namun, Menteri ESDM Arifin Tasrif menyatakan bahwa realisasi anggaran tidak maksimal karena beberapa program tidak tercapai.
Salah satunya adalah program Alat Masak Listrik (AML) atau rice cooker gratis yang hanya mampu direalisasikan sebanyak 342.621 unit dari target 500 ribu unit.
Arifin juga menyoroti bahwa target konversi motor BBM ke motor listrik tidak tercapai, dengan realisasi hanya ratusan unit dari target 50.000 unit.
Pemerintah sebenarnya telah memberikan subsidi hingga Rp 10 juta untuk mendorong konversi kendaraan bermotor ke listrik.
BACA JUGA:Vladimir Putin Akan Kunjungi Korea Utara: Membangun Kembali Hubungan Strategis dan Solidaritas
"Perlu upaya keras agar masyarakat bersedia beralih ke kendaraan listrik," tambah Arifin, menekankan perlunya langkah-langkah konkret untuk meningkatkan minat dan partisipasi masyarakat dalam program konversi tersebut.*